Berita Foto, Suasana Mes Arema Saat Semifinal SEA Games 2021 Berlangsung

KOMPAS.com - Para penghuni kamar-kamar di mes Arema FC penuh ketegangan saat berlangsungnya semifinal SEA Games 2021, timnas U23 Indonesia vs Thailand, pada Kamis (19/5/2022) sore WIB.

Para penghuni mes mewah berlantai dua tersebut dengan saksama menyaksikan jalannya pertandingan yang berjalan seru dan penuh drama.

KOMPAS.com/Suci Rahayu Ketegangan pemain Arema FC Andik Rendika Rama saat menyaksikan semifinal SEA Games 2021 Vietnam, Indonesia melawan Thailand melalui layar kaca di Mess Arema Kota Malang, Kamis (19/5/2022) sore.

Evan Dimas, misalnya, memilih menonton pertandingan di kamar Gian Zola.

Ada pula yang menikmati ketegangan menonton di kamarnya masing-masing, seperti pelatih kiper Jarot Supriadi, Andik Rendika Rama, dan Hanis Sagara.

KOMPAS.com/Suci Rahayu Evan Dimas diskusi disela-sela menyaksikan semifinal SEA Games 2021 Vietnam, Indonesia melawan Thailand melalui layar kaca di Mess Arema Kota Malang, Kamis (19/5/2022) sore.

Sepanjang pertandingan berlangsung, terdengar teriakan, diskusi, gerutu, dan celetukan yang tak jauh dari membahas jalannya pertandingan.

KOMPAS.com/Suci Rahayu Wajah tegang pemain Arema FC Evan Dimas dan Gian Zola saat menyaksikan semifinal SEA Games 2021 Vietnam, Indonesia melawan Thailand melalui layar kaca di Mess Arema Kota Malang, Kamis (19/5/2022) sore.

Setelah 120 menit yang menegangkan, suasana mes tim berjuluk "Singo Edan" tersebut mendadak jadi lesu layu.

Indonesia terpaksa menderita kekalahan 0-1 dari Thailand pada babak perpanjangan waktu sehingga memperpanjang puasa medali emas Merah Putih di cabang sepak bola sejak 31 tahun terakhir.

KOMPAS.com/Suci Rahayu Ketegangan pelatih kiper Arema FC Jarot Supriadi (kiri) dan Evan Dimas saat menyaksikan semifinal SEA Games 2021 Indonesia melawan Thailand melalui layar kaca di Mess Arema Kota Malang, Kamis (19/5/2022) sore.

Evan Dimas dkk mengakui hasil ini amat mengecewakan. Namun, mereka pun mengakui bahwa kekalahan adalah bagian dari pertandingan.

“Sepak bola itu tidak seperti Matematika yang 1+1=2. Saya tetap mengapresiasi kinerja tim nasional, teman-teman, dan para pelatih,” kata Evan kepada Kompas.com.