KOMPAS.com - Liverpool musim ini sangat jago memaksimalkan bola mati. Latihan otak Neuro11 adalah salah satu alasan transformasi The Reds menjadi monster set-piece.
Liverpool memastikan kelolosan ke final Piala FA berkat kemenangan 3-2 atas Man City pada babak semifinal di Stadion Wembley, Sabtu (16/4/2022).
Kemenangan The Reds dipastikan via gol Ibrahima Konate (9’) dan Sadio Mane (17’, 45’). Man City yang sempat ketinggalan 0-3 hanya bisa dua kali membalas lewat upaya Jack Grealish (47’) dan Bernardo Silva (90+1’).
Gol bola mati menjadi jalan pembuka Liverpool untuk menyingkirkan Man City di semifinal Piala FA 2021-2022.
Ibrahima Konate menanduk masuk servis Andrew Robertson dari tendangan penjuru.
Baca juga: Klopp dan Pendekatan Sains Inovatif: Resep Liverpool Juara Piala Liga Inggris
Torehan Konate tersebut bak replika gol beberapa hari sebelumnya saat Liverpool berbagi skor imbang 3-3 dengan Benfica pada leg kedua perempat final Liga Champions di Anfield.
Konate juga membuka rekening gol Liverpool dengan tandukan yang memaksimalkan sepak pojok Kostas Tsimikas.
Mundur lagi beberapa hari ke belakang, tepatnya dalam duel Benfica vs Liverpool pada leg pertama perempat final Liga Champions 2021-2022, nama Konate juga muncul di daftar pencetak gol.
Ayunan kepala Konate yang memanfaatkan tendangan sudut Andrew Robertson membuka jalan kemenangan 3-1 Liverpool di Estadio da Luz, markas Benfica.
Artinya, dalam tiga kans beruntun menjadi starter, Ibrahima Konate selalu mencetak gol melalui tandukan dalam skema sepak pojok!
Baca juga: Man City Vs Liverpool: Permalukan Citizens, The Reds Berpeluang Quadruple
Kemunculan nama Konate di daftar pencetak gol adalah potret nyata transformasi Liverpool menjadi monster bola mati.
Tercatat, hanya menghitung torehan di Liga Inggris 2021-2022 saja, pasukan arahan Juergen Klopp sudah mengemas 15 gol via set-piece alias bola mati.
Sejauh ini, tak ada kontestan lain Liga Inggris yang mampu melampaui koleksi gol Liverpool melalui bola mati.
Kepiawaian Liverpool dalam situasi bola mati tak datang begitu saja. Latihan otak dari Neuro11 adalah salah satu inovasi Juergen Klopp untuk mengasah ketenangan anak asuhnya menghadapi situasi bola mati.
Neuro11 adalah perusahaan asal Jerman yang bergerak di bidang ilmu saraf. Mulai musim ini, Klopp mempekerjakan Neuro11 yang bertugas “melatih otak" personel Liverpool.