Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Broadcaster BRI Liga 1: Misi Mulia Gelorakan Ekonomi dan Pariwisata via Lensa

Kompas.com - 05/04/2022, 11:40 WIB
Suci Rahayu,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - BRI Liga 1 2021-2022 telah rampung digelar. Banyak cerita yang menarik yang tersimpan, salah satunya pengalaman dari tim broadcaster.

Selama menjalankan tugas di Bali, tim broadcaster mengakui banyak mendapatkan pelajaran berharga mengenai nilai-nilai kemanusiaan dan kehidupan ekonomi masyarakat setempat.

Mereka menjadi saksi bagaimana sepak bola mendapatkan tugas untuk membantu masyarakat Pulau Dewata bangkit dari titik terendah.

"Saya masuk Bali pada bulan Desember, saat itu liga masih bermain di Jawa Tengah. Saya tak menyangka kondisi jalan Kuta yang biasa ramai bisa sangat sepi. Pertama kali dalam hidup saya melihat Bali seperti itu," tutur Ahmat Nehru, Manager Productions tim broadcaster Liga 1 kepada Kompas.com.

Baca juga: Pesan Indra Sjafri kepada Pemain Muda Terbaik Liga 1 2021-2022 Marselino Ferdinan

"Saat itu saya diperintahkan untuk turun ke Bali, untuk cek semuanya untuk, melihat kekurangan-kekurangan yang dibutuhkan saat penyiaran nantinya," katanya menambahkan.

Seorang kameramen sedang mengambil video pertandingan seri 4 dan 5 Liga 1 2021-2022 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Seorang kameramen sedang mengambil video pertandingan seri 4 dan 5 Liga 1 2021-2022 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar.

Dari hasil pengecekan venue, Ahmat Nehru menyimpulkan bahwa Bali tidak memungkinkan untuk melakukan siaran BRI Liga 1 2021-2022. Alasannya, dari sekian stadion-stadion yang disiapkan, hanya Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar yang menurutnya layak.

Namun, setelah berdiskusi dengan pihak-pihak terkait, bahwa ada misi yang sedang diusung dalam penyelenggaraan Liga 1 tersebut.

Baca juga: Kala Pemain Asing BRI Liga 1 2021-2022 Picu Kebangkitan Restoran Barbeku Bali...

 

Tim broadcaster pimpinan Ahmat Nehru berusaha keras mencari cara supaya penyiaran pertandingan Liga 1 seri 4 dan 5 di Bali bisa berjalan meskipun di tengah keterbatasan.

"Ketika pertama kali seri di Bali, mungkin penonton agak tidak nyaman khususnya di Kompyang (Sujana) dan di Ngurah Rai," tutur pria yang biasa disapa Nehru itu menjelaskan.

"Karena permintaan itu kami mengubah set kamera master. Gimana penonton itu nyaman dari segi penampilan," ucapnya.

Seorang kameramen sedang mengambil stok video tempat wisata di Bali disela-sela pertandingan Liga 1 2021-2022.Dokumentasi Pribadi Seorang kameramen sedang mengambil stok video tempat wisata di Bali disela-sela pertandingan Liga 1 2021-2022.

Dari pengalaman-pengalaman yang ada selama pertandingan berlangsung membuat Ahmat Nehru dan tim produksi juga berusaha melibatkan diri dalam misi "penyelamatan" pariwisata Bali.

Memanfaatkan keahlian yang dimiliki dalam hal menggunakan lensa kamera, mereka menyelipkan video-video singkat mengenai spot wisata di Bali jelang siaran pertandingan berlangsung.

Harapannya, itu bisa menstimulus penonton untuk mampir dan ikut menghidupkan pariwisata Bali.

Baca juga: Daftar 18 Tim Liga 1 Musim Depan: Tanpa Wakil Papua dan Sumatera

"Ada satu pesan, yaitu bagaimana untuk meningkatkan perekonomian disini. Setelah menghadap Kepala Pariwisata, di situ saya melihat data hampir 90 persen pemasukan orang-orang Bali tergantung dari pariwisata," ucap Ahmat Nehru.

Pada pengujung kompetisi Liga 1, Ahmat Nehru bersyukur semuanya bisa berjalan dengan baik dan lancar. Upaya pihak-pihak terkait untuk membantu masyarakat Pulau Bali dirasa berhasil.

Seorang kameramen sedang mengambil video persiapan ngaben disela-sela pertandingan Liga 1 2021-2022.Dokumentasi Pribadi Seorang kameramen sedang mengambil video persiapan ngaben disela-sela pertandingan Liga 1 2021-2022.

Ahmat Nehru melihat ada perubahan positif yang terjadi semenjak BRI Liga 1 2021-2022 digulirkan di Bali. Kegiatan-kegiatan ekonomi mulai bergerak kembali dan kondisi Bali jadi semakin hidup.

"Sepak bola yang menurut saya dampak ekonomi mikronya lebih besar itu baru saya rasakan pada akhir Liga 1. Di mana dari Desember sampai Maret saya di sini, saya melihat ada perkembangan dari segi pariwisatanya," tutur Ahmat Nehru.

"Itulah yang membuat kami di sini merasa kerja kami tidak sia-sia, walaupun di balik itu perjalanan kami benar-benar berat sekali."

"Pelajaran untuk teman-teman broadcaster, nilai-nilai membantu sesama, simpati dan empati itu benar-benar saya dapatkan di sini," ujarnya mengakhiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com