ANKARA, KOMPAS.com - Serangan Rusia ke Ukraina yang sudah memasuki hari kesembilan memang berujung masalah bagi Rusia.
Berbagai sanksi dari negara-negara, khususnya AS dan Eropa, memberi dampak terhadap banyak pilar di kehidupan masyarakat Rusia.
Olahraga pun terkena dampaknya, termasuk sepak bola.
Beberapa hari silam, persisnya, Rabu (2/3/2022), fakta menunjukkan bahwa pemilik klub Premier League, Chelsea, Roman Abramovich menjual klubnya.
Sudah 19 tahun lamanya, Abramovich yang disebut karib dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, menjadi pemilik klub berjulukan The Blues itu.
Dampak serangan Rusia ke Ukraina itu memang mendapat sambutan sanksi dari pemerintah Inggris.
Baca juga: Rusia Serang Ukraina, Orang Berduit Ramai-ramai Berebut Legit-nya Chelsea
Pemerintah Inggris menyasar bankir, pebisnis, bahkan konglomerat asal Rusia yang membenamkan duit mereka di Inggris.
Hingga kini, meski Roman Abramovich sudah melepas Chelsea, belum ada informasi bahwa pemerintah Inggris bakal menjatuhkan sanksi ke konglomerat asal Rusia itu.
Antre
Lepasnya Chelsea dari Roman Abramovich, karuan saja, membuat sejumlah orang berduit antre menjadi calon pembeli klub itu.
Chelsea, diibaratkan makanan enak, adalah kue yang "legit".
Capaian 19 trofi utama selama dua dekade menjadi daya tarik paling cantik bagi para bos duit berjuang mendapatkan Chelsea.
Terkini, taipan asal Turki, Muhsin Bayrak menjadi penawar untuk mendapatkan Chelsea.
Di negerinya, Muhsin Bayrak adalah pemilik AB Group Holding, konglomerasi bidang konstruksi, energi, dan teknologi.
"Secara definitif, kami mengumumkan menawar Chelsea," kata Manager AB Group Holding, Seda Bayrak.