KOMPAS.com - Menpora Zainudin Amali kembali menekankan perbedaan proses naturalisasi sekarang ini ketimbang yang telah terjadi di sepak bola Indonesia sebelum-sebelumnya.
Dua pemain berbasis di Eropa, Jordi Amat serta Sandy Walsh, siap memperkuat timnas Indonesia pada tahun ini.
Amat merupakan mantan bek tengah Swansea City berusia 29 tahun yang kini memperkuat KAS Eupen di Liga Belgia.
Sementara, Sandy Walsh adalah bek kanan klub Belgia KV Mechelen berusia 26 tahun.
Berkas lengkap kedua pemain tersebut dilaporkan sudah berada di Kemenpora setelah keduanya bersedia menjadi warga negara Indonesia.
Mereka akan menjadi pemain-pemain terkini yang bakal menjalani proses naturalisasi demi membela timnas Indonesia.
Akan tetapi, Menpora Amali kembali menekankan bahwa pengertian naturalisasi kini berbeda dari definisi sebelumnya. Sejauh ini telah ada 35 pemain yang telah menjalani proses naturalisasi.
"Saya tentu berhati-hati dalam melakukan naturalisasi ini karena saya pernah sampaikan, kami hanya akan melakukan naturalisasi kalau benar-benar terpaksa dan bukan untuk jangka pendek," tuturnya seusai memimpin rapat percepatan naturalisasi pemain di Kemenpora pada Kamis (10/2/2022).
"Yang kami inginkan adalah membangun sepak bola nasional sesuai dengan Inpres Nomor 3 tahun 2019 soal percepatan pembangunan sepak bola nasional."
"Kita utamakan pembinaan."
Menpora dan jajaran tampak belajar dari kesalahan-kesalahan sebelum di mana status warga negara Indonesia diberikan kepada para pemain asing berumur yang sudah lewat masa primanya dalam bermain bagi timnas.
Sebut saja Beto Goncalves, Bio Paulin, dan Otavio Dutra.
Sementara, pemain naturalisasi terakhir, Marc Klok, bahkan belum dapat bermain bagi timnas karena ia tidak bisa membuktikan punya garis keturunan Indonesia dari kakek-neneknya.
Baca juga: Belum Bisa Bela Timnas Indonesia, Marc Klok Kecewa dan Tak Sabar Wujudkan Mimpi
Namun, kali ini Menpora bakal mendukung penuh proses naturalisasi Jordi Amat dan Sandy Walsh karena dua alasan utama selain karena mereka punya darah Indonesia.
Pertama, Menpora mengatakan kedua pemain tersebut dibutuhkan untuk mengangkat posisi Indonesia di ranking FIFA.