LONDON, KOMPAS.com - Dalam informasi terkini, baik Inggris maupun Irlandia Utara mengabaikan pencalonan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2030.
"Kami bersepakat mengabaikan pencalonan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030," kata pernyataan bersama lima pimpinan asosiasi sepak bola Britania Raya, Selasa (8/2/2022).
Lima asosiasi Britania Raya itu adalah Inggris, Wales, Skotlandia, Irlandia Utara, dan Republik Irlandia.
Kelima asosiasi itu, lebih memilih fokus pada pencalonan sebagai tuan rumah Piala Eropa 2028.
Opsi pada Piala Eropa 2028 menjadi pilihan lantaran menjadi tuan rumah Piala Eropa tersebut lebih memenuhi studi kelayakan ketimbang Piala Dunia 2030.
Baca juga: Ternyata, Inggris dan Irlandia Abaikan Pencalonan Tuan Rumah Piala Dunia 2030
Pemerintah Inggris dalam kaitan ini rupanya menanggung pembiayaan paling banyak ketimbang empat asosiasi Britania Raya.
Inggris mengatakan bahwa Piala Eropa 2028 lebih memberikan jaminan pada kembalinya lebih cepat investasi pembiayaan perhelatan itu, pertama.
Kedua, risiko pembiayaan Piala Eropa 2028 terbilang lebih rendah daripada risiko Piala Dunia 2020.
Ketiga, potensi meraih keuntungan finansial menjadi penyelenggara Piala Eropa 2028 juga lebih mudah terwujud bila dibandingkan dengan Piala Dunia 2020.
"Kami masih melihat adanya ketidakpastian masa depan Piala Dunia," kata Ketua Eksekutif Asosiasi Liga Inggris Mark Bullingham.
Mark Bullingham terkait dengan hal itu menyebut rencana FIFA menggulirkan Piala Dunia dari empat tahun sekali menjadi dua tahun sekali.
Keputusan Britania Raya, kata Mark Bullingham, tidak harus didasari oleh komunikasi dengan Federasi Sepak Bola Eropa, UEFA.
Lagi pula, di samping Britania Raya, masih ada opsi tuan rumah bersama Piala Dunia 2030 oleh Spanyol dan Portugal.
"Kami percaya bahwa kita semua bersama bisa membuat turnamen sepak bola yang baik di segala cara dan kesempatan," ujar Mark Bullingham.
Mark Bullingham juga mengatakan bahwa dirinya yakin bahwa Britania Raya mampu membangun kembali kondisi finansial UEFA yang tergerus oleh pandemi Covid-19 selama ini.