KOMPAS.com - Manchester United dikatakan menerapkan suatu "pajak degradasi" yang membuat Jesse Lingard tak dapat dipinjamkan ke Newcastle United pada Januari ini.
Hal ini dilaporkan oleh The Athletic yang menulis bahwa Manchester United enggan memberi Newcastle United jalan mulus dalam meminjam Jesse Lingard..
Padahal, pelatih Ralf Rangnick sendiri sudah berbicara langsung kepada pemain berusia 29 tahun tersebut pada awal pekan ini dan mengizinkan Lingard untuk meninggalkan klub.
Menurut media olahraga terkemuka itu, para petinggi Man United sudah melarang Lingard berbicara ke West Ham dan Tottenham karena mereka dianggap sebagai rival langsung.
Akan tetapi, Setan Merah memasang banderol raksasa bagi Newcastle yang juga tertarik kepada sang gelandang menyerang.
Pertama, Newcastle harus membayar biaya peminjaman 2,5 juta pound plus keseluruhan gaji sang pemain.
Kemudian, Newcastle diharuskan membayar insentif tambahan yang Athletic juluki "pajak degradasi".
Fee tambahan ini membuat The Magpies wajib membayar Setan Merah hingga 15 juta pound atau 288 miliar rupiah apabila tim peringkat ke-19 tersebut bertahan di Premier League pada akhir musim.
Baca juga: Setelah Lepas Martial, Man United Akan Sekolahkan Van de Beek?
Nominal ini tentu besar bagi pemain yang akan habis kontrak pada Juni nanti. Apalagi, jika dibandingkan dengan musim lalu ketika West Ham hanya membayar total 2 juta pound (sudah termasuk bonus kelolosan ke Liga Europa) saat meminjam Lingard pada Januari.
The Athletic beranggapan, Man United hanya ingin mengambil profit maksimal dalam kesempatan ini karena mereka juga sering dipojokkan di bursa transfer.
Apalagi, The Magpies berada dalam situasi pelik dan kelolosan dari degradasi bisa membuat Newcastle United membangun ulang tim musim depan dengan kekayaan berlimpah pemilik baru mereka.
Hal serupa juga diungkapkan pembawa acara radio TalkSport di Inggris, Simon Jordan, yang mengatakan bahwa adalah hak Man United untuk memasang harga berapapun kepada Lingard.
"Betul sekali saya akan menerapkan bonus tambahan tersebut jika mereka ingin pemain saya untuk membenahi masalah mereka," tuturnya.
"Anda harus membayar premium. Man United bukan sebuah yayasan amal, mereka harus memanfaatkan kondisi ini."
Hal serupa juga pernah Man United lakukan saat mencegah transfer ke Everton pada musim panas 2020 karena pemilik klub, Joel Glazer, melihat The Toffees sebagai rival.