KOMPAS.com - Krisis keuangan Inter Milan masih coba diarungi dengan hati-hati oleh para pemilik klub dari Grup Sunning.
Terkini, Inter Milan merilis obligasi baru senilai 415 juta euro atau sekitar 6,6 triliun rupiah demi membayar utang yang akan jatuh tempo.
Surat utang anyar tersebut akan dirilis di Bursa Efek Luksemburg dan akan berlaku pada 9 Februari 2022.
Menurut Sportspromedia, obligasi baru ini akan menggantikan dua sebelumnya yang bernilai total 375 juta euro.
Obligasi ini akan jatuh tempo pada Desember 2027 dari sebelumnya pada Desember 2022.
Surat utang anyar Inter ini dinilai B+ oleh Fitch dan mempunyai suku bunga lebih tinggi dari sebelumnya, naik dari 4,85 persen ke enam persen.
Baca juga: Robin Gosens Resmi ke Inter Milan, Misi Teruskan Tradisi Juara Jerman
Dilansir dari Investopedia, rating kredit B+ adalah di bawah grade investasi dan terhitung spekulatif.
Obligasi berperingkat noninvestasi ini masuk katgori junk bond (sampah) dan punya risiko gagal bayar lebih tinggi dari kredit tingkat investasi, walau memberikan penawaran imbal hasil lebih tinggi guna menarik para investor.
Front Office Sports mengutarakan surat utang terbaru ini datang sebagai hasil dari analisis Goldman Sachs yang disewa Inter Milan untuk menata kembali struktur utang mereka.
Calcio e Finanza mengutarakan bunga yang ditawarkan Inter Milan jauh lebih besar dari rival-rivalnya di Serie A.
AS Roma meluncurkan obligasi senilai 275 juta euro dengan bunga 5,125 persen pada 2019 sementara Juventus merilis surat utang senilai 175 juta euro dengan bunga 3,375 persen juga pada 2019.
Alhasil, situs sama juga memperkirakan kalau Nerazzurri akan mengeluarkan porsi cukup besar dari bujet tahunan mereka untuk membayar bunga.
Baca juga: Ultras Inter Milan Ancam Boikot Derby della Madonnina, Ada Apa?
Dari Desember 2017 sampai 30 Juni 2021, Inter membayar bunga dalam total 63 juta euro atau sekitar rerata 15,7 juta euro pertahun.
Klub bahkan mengeluarkan hingga 22,2 juta euro untuk membayar bunga pada 2020-2021.
Surat utang baru ini diperkirakan bakal mengharuskan mereka membayar 25-30 juta euro per tahun dalam bunga.