Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Kurnia Sandy soal Indisiden Kiper Persik: Itu Risiko Penjaga Gawang

Kompas.com - 09/01/2022, 22:00 WIB
Suci Rahayu,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.COM - Kiper legendaris timnas Indonesia, Kurnia Sandy ikut berkomentar mengenai insiden benturan yang membuat penjaga gawang Persik Kediri, Adi Satryo, terkapar tak sadarkan diri di lapangan.

Kiper yang sudah makan asam garam dunia sepak bola itu mengatakan benturan yang terjadi memang menjadi konsekuensi dari seorang penjaga gawang.

Saat kiper memutuskan terjun menjemput bola, maka seorang dia juga sudah siap dengan resiko benturan semacam ini.

“Itu risiko seorang kiper. Setiap aksi yang dia lakukan hampir dipastikan selalu berbenturan. Entah dengan lawan, kawan, bahkan tiang gawang pun harus dia terima,” ujar Kurnia Sandy kepada Kompas.com, Minggu (9/1/2021).

Baca juga: Hasil dan Klasemen Liga 1: Laga Dramatis Borneo FC Vs Persik, PSM Tembus 10 Besar

Adapun insiden yang menimpa Adi Satryo terjadi pada saat Persik Kediri menghadapi Borneo FC, di Stadion I Wayan Dipta, Sabtu (8/1/2022) malam.

Insiden tersebut terjadi pada menit ke-88, Adi Satryo coba menghalau umpan silang Borneo FC.

Sayangnya, bola terlepas dan menjadi liar di depan gawang Persik.

Saat berupaya mengantisipasi bola liar, kepala mantan kiper PSS Sleman itu pun kemudian terkena tendangan Kei Hirose.


Akibatnya, Adi Satryo terkapar kehilangan kesadaran dan harus dilarikan kerumah sakit menggunakan ambulans.

Berdasarkan pengamatan Kurnia Sandy, insiden ini murni musibah. Dia tidak melihat sebuah kesengajaan yang terjadi.

Memang Kei Hirose melakukan tendangan, tetapi itu dimaksudkan untuk menyelesaikan peluang.

Sementara itu, keputusan Adi Satryo untuk terjun langsung ke arah bola pun tidak bisa disalahkan karena itu bentuk totalitas kiper untuk mengamankan gawangnya.

Baca juga: Hasil Borneo FC Vs Persik: Kiper Persik Dibawa Ambulans, Skor Berakhir Imbang

Namun, Kurnia Sandy menilai, insiden ini seharusnya dapat dihindari jika pemain lebih bisa melihat kondisi dan situasi.

“Itu murni musibah yang tidak disengaja, bola lepas dan kiper berusaha recovery, tetapi bola bertepatan dengan posisi lawan yang akan menendang,” tutur pria yang kini menjadi pelatih kiper di Tim Nasional Wanita Indonesia itu.

“Dalam momen tersebut masing-masing susah untuk dihindari,” imbuhnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com