KOMPAS.com - Klub Egy Maulana Vikti, FK Senica (Slovakia), saat ini sedang menghadapi krisis yang serius.
Hal itu terbukti dari pernyataan Chairman anyar FK Senica, Peter Snegon.
Menurut Peter Snegon, kubu Liga Slovakia tersebut mungkin harus mematikan lampu dan air Stadion OMS Arena jika belum mendapatkan uang.
Krisis FK Senica terbongkar setelah Oldrich Duda menanggalkan jabatannya sebagai pemilik klub beberapa waktu yang lalu.
Pengusaha asal Republik Ceko itu menjabat sebagai pemilik sekaligus pemegang saham terbesar FK Senica selama hampir dua tahun sejak April 2020.
Baca juga: Timnas Indonesia Vs Malaysia: STY Pastikan Elkan Baggott Bisa Main, Egy Tampil jika...
Pada awal masa tugasnya, Oldrich Duda mengaku ingin membawa FK Senica kembali ke jajaran tim elite Slovakia dan juga menyelamatkan tim dari hutang besar.
Namun, Duda gagal menunaikan janjinya. Ia memutuskan mundur beberapa pekan lalu dan meninggalkan hutang di FK Senica yang masih menumpuk.
Akibat krisis finansial itu, FK Senica terancam hukuman pengurangan poin, larangan transfer pemain untuk periode tertentu, sampai harus turun kasta.
Kendali FK Senica kini diambil alih oleh Peter Snegon dibantu dengan beberapa pengusaha lokal Kota Senica.
Menurut Peter Snegon, hutang FK Senica justru tidak banyak berkurang pada masa kepemimpinan Oldrich Duda.
Peter Snegon mengklaim hutang FK Senica saat ini mencapai satu juta euro atau sekitar Rp 16,1 miliar.
Baca juga: Piala AFF 2020: Saat Indonesia Menanti Egy, FK Senica Dilaporkan Krisis
"Kami berhasil memangkas sedikit hutang FK Senica. Namun, pada saat yang sama, ada hutang lain yang bertambah," kata Peter dikutip dari situs SPORT24.sk.
"Hutang FK Senica tidak banyak berubah atau tetap sama. Hutang ini terbagi menjadi dua, yakni menyangkut sepak bola dan lainnya," tutur Peter.
"Jika ditotal, hutang FK Senica saat ini menjadi sekitar satu juta euro. Beberapa hutang harus dibayar penuh, dan beberapa lainnya bisa dicicil," ucap Peter.
"Kami secara bertahap akan menyelesaikan semuanya. Pekerjaan ini sangat sulit," tutur Peter menambahkan.