Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Premier League Siap Jegal Newcastle dari Eksploitasi FFP Seperti Man City

Kompas.com - 13/11/2021, 09:00 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Premier League sebagai operator kasta teratas Liga Inggris berencana menerapkan regulasi baru demi menghalangi klub satelit suatu tim untuk membayar pelatih dan pemain mereka.

Mailsport melaporkan bahwa peraturan baru ini sebagai bagian dari restriksi lebih ketat terkait perjanjian sponsor pihak sama yang bakal disetujui oleh Premier League pada akhir bulan ini.

Regulasi-regulasi baru tersebut merupakan respons dari pembelian Newcastle United yang dimotori oleh PIF, pengelola dana investasi publik Arab Saudi, dengan total aset mencapai 400 miliar pound atau 6,1 kuadriliun rupiah.

Takeover tersebut diiringi oleh sorotan tajam dari klub-klub lain dan beberapa pihak di Inggris terkait catatan Hak Asasi Manusia yang buruk dari pihak Kerajaan Arab Saudi.

Salah satu hal yang ditakuti oleh klub-klub Premier League lain setelah takeover ini adalah kemungkinan Newcastle United mengikuti jejak Manchester City dalam mengaburkan transparansi pembayaran gaji ke pemain atau pelatih.

Situs Football Leaks pada 2018 melaporkan bahwa mantan bos Manchester City Roberto Mancini menerima dua gaji berbeda saat di Man City.

Satu gaji ia dapatkan langsung dari klub dan satu lagi dari Al Jazira Sports and Cultural Club, yakni suatu klub Abu Dhabi yang juga dikontrol oleh pemilik City Sheikh Mansour.

Baca juga: Eddie Howe, Pemimpin Baru Newcastle United Era Konsorsium Arab Saudi

Dokumen-dokumen dari Football Leaks menunjukkan Mancini menandatangani dua kontrak pada waktu sama saat ia dikontrak kubu Man City pada 2011.

Pertama adalah remunerasi senilai 1,45 juta pound per tahun dari Man CIty dan satu lagi sebesar 1,75 juta pound dari Al Jazira yang dibayarkan ke perusahaan tempurung berbasis di Mauritius.

Kendati demikian, City tak pernah terkena penalti terkait hal ini.

Di bawah regulasi baru, semua pembayaran ke pemain atau staff dari pihak-pihak terkait, termasuk perjanjian sponsor, harus dilaporkan ke Premier League dan akan masuk hitungan regulasi keuangan.

Sebelum ini, klub-klub Premier League telah bergerak untuk memblokir anggota mereka dari menandatangani perjanjian-perjanjian sponsor yang mempunyai hubungan dengan pemilik klub.

Regulasi yang ditetapkan pada 18 Oktober tersebut adalah peraturan interim sementara klub-klub Premier League mencari solusi lebih permanen.

Baca juga: Eddie Howe Resmi Latih Newcastle United: Kesempatan Luar Biasa, tetapi...

Semua klub di Premier League menyetujui larangan ini kecuali Manchester City yang abstain dalam pengambilan keputusan.

Newcastle sendiri menganggap peraturan ini anti kompetitif dan bisa masuk kategori unlawful alias tak sesuai kaidah hukum.

Tak hanya itu, beberapa tabloid d Inggris seperti The Sun dan Mail Sport melaporkan bahwa kubu-kubu Premier League bakal menerapkan filosofi transfer "siapapun selain Newcastle".

Artinya, klub-klub Liga Inggris lain dilaporkan bakal menolak menjual pemain ke Newcastle pada bursa transfer Januari.

Klub-klub ini dikatakan tak ingin memperkuat Newcastle United dengan harapan agar mereka terdegradasi.

The Magpies duduk di peringkat ke-19 Liga Inggris dengan raihan lima poin dari 11 pertandingan pertama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Liga Italia
Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Liga Italia
MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

Liga Inggris
Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Internasional
Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Liga Lain
Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Sports
Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Liga Indonesia
Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

Sports
Red Sparks Vs Indonesia All Star, Asa Lahirkan Penerus Megawati

Red Sparks Vs Indonesia All Star, Asa Lahirkan Penerus Megawati

Sports
Alasan Persik Layangkan Laporan ke Satgas Antimafia Bola

Alasan Persik Layangkan Laporan ke Satgas Antimafia Bola

Liga Indonesia
Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Liga Inggris
Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

Liga Spanyol
Saat Legenda Timnas Indonesia 'Angkat Topi' untuk Ernando Ari...

Saat Legenda Timnas Indonesia "Angkat Topi" untuk Ernando Ari...

Timnas Indonesia
Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati 'Sang Dewi'

Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati "Sang Dewi"

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com