LIVERPOOL, KOMPAS.com - Heboh pembelian klub Premier League Newcastle oleh konsorsium pimpinan PIF dari Arab Saudi belumlah kelar.
Sepekan lalu, PIF yang dipimpin putra mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman, menggelontorkan dana hingga Rp 5,08 triliun untuk membeli klub berjulukan The Magpies itu dari pemilik lama Mike Ashley.
Baca juga: Antonio Conte Tergoda Latih Newcastle United, tetapi...
Gegara jual beli itu, Newcastle United masuk dalam golongan klub kaya di Inggris Raya.
Newcastle pun memaparkan ambisinya membangun klub hingga 10 tahun ke depan demi meraih trofi Premier League.
Tapi, bergelimangnya uang Newcastle United membuat pelatih LIverpool Juergen Klopp ikut berkomentar.
"Uang tidak bisa membeli kesuksesan," ujar Klopp, Jumat (15/10/2021).
Menurut Klopp, selain uang, Newcastle United perlu bekerja keras menempuh jalan berbatu menuju prestasi terbaik.
Newcastle di bawah kepemilikan baru akan menjajal kemampuannya melawan Tottenham Hotspur pada lanjutan Premier League 2021-2022, Minggu (17/10/2021).
Manajemen Newcastle sendiri pernah menyebut ingin mendulang sukses bersama PIF sama seperti Manchester City bersama juragannya asal Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Sejauh ini, PIF masih mendapat kritikan lantaran Arab Saudi dianggap terlibat dalam pembunuhan Jamal Khashoggi di Konsulat Istanbul Turki, tiga tahun silam.
Khashoggi yang berpaspor Arab Saudi itu menjadi pengkritik keluarga kerajaan Arab Saudi.
"Saya menanti pernyataan resmi Ketua Eksekutif Premier League Richard Masters lantaran adanya kepedulian pada hak asasi manusia," kata Juergen Klopp.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.