KOMPAS.com - Hasil kurang memuaskan diterima Arema FC pada laga pertama Liga 1 2021-2022. Singo Edan ditahan imbang 1-1 oleh PSM Makassar pada Ahad (5/9/2021).
General Manajer Arema FC, Ruddy Widodo, menyebut laga pertama Liga 1 2021-2022 bisa menjadi acuan tim dalam satu musim ke depan.
Kesiapan tim, pelatih, dan pemain dalam menghadapi situasi sulit dengan informasi yang minim bisa terlihat.
Sehingga, hal ini menjadi semacam rangkuman atau gambaran kesiapan tim dalam menjalankan kompetisi.
“Apapun hasilnya, laga pertama itu ibarat pembuka kunci,” kata pria asal Madiun.
“Bukannya berlebihan, tapi berdasarkan pengalaman kalau hasilnya bagus, 25 persen atau 50 persen hasil kompetisi itu di sini (di laga pertama).”
Baca juga: Arema FC Melihat Stadion Kosong Ikut Pengaruhi Kualitas
“Jadi, langkah pertama kalau saya bilang bukan waktunya beradaptasi tapi justru saatnya menggenjot. Perjalanan dan ending sebuah klub di kompetisi bisa diukur dari pertandingan pertama,” imbuhnya.
Ruddy Widodo mengaku was-was saat Arema FC mendapatkan kartu merah pada menit awal saat laga perdana Liga 1 2021-2022 melawan PSM Makassar.
Bek Jayus Hariono memang mendapatkan kartu merah saaat laga babak pertama baru bergulir empat menit.
Setiap menit dilalui dengan tegang sambil mengobservasi reaksi satu persatu anggota tim menyikapi kondisi yang tidak menguntungkan tersebut.
Namun, Ruddy terkesan karena seluruh anggota tim mampu mengendalikan situasi.
Walau hanya mengambil satu poin, Ruddy memberikan apresiasi terhadap mental para pemain.
Baca juga: Adilson Maringa dan Bayang-bayang Kurnia Meiga di Bawah Mistar Gawang Arema FC
Hal ini membuatnya optimistis Singo Edan bisa bicara banyak pada kompetisi.
“Saya selalu melihat bagaimana reaksi dari pelatih dan ternyata dia tetap tenang,” ujar pria berkacamata.
“Saya syukuri Arema bisa mendapatkan hasil imbang karena bagaimanapun bermain dengan 10 orang itu sudah sangat sulit dan hampir mustahil.“