BOGOR, KOMPAS.com - Laga Arema FC melawan PSM Makassar diwarnai dengan kartu merah yang didapatkan gelandang Jayus Hariono.
Dia diusir pada menit ketiga karena dinyatakan bersalah mengangkat kaki terlalu tinggi hingga nyaris mengenai lutut Sutanto Tan saat berduel berebut bola.
Dalam sepak bola, tackle semacam itu dilarang karena berpotensi menimbulkan cedera fatal.
Pelatih Arema FC Eduardo Almeida menghormati kepemimpinan wasit pada laga. Akan tetapi, dia merasa wasit terlalu cepat mengeluarkan kartu merah.
Baca juga: Hasil PSM Vs Arema - Lawan 10 Pemain, Juku Eja Gagal Raih Poin Penuh
Dia melihat tackle yang dilakukan adalah bentuk euforia Jayus Hariono terhadap pertandingan perdana, yang mungkin memang terlalu berlebihan.
Namun, dia tidak melihat ada niat buruk atau kesengajaan di sana sehingga wasit seharusnya bisa melihat itu.
"Saya tidak akan bicara mengenai kepemimpinan wasit, tetapi saya ingin bicara mengenai pemberian kartu merah. Saya menghormati keputusan wasit, tetapi kita semua tahu sepak bola Indonesia sudah vakum selama 1,5 tahun," ujar pelatih asal Portugal itu.
"Pemain punya antusiasme yang sangat tinggi dan mereka sangat serius bermain. Ya mungkin pemain memperagakan permainan yang berbahaya, tetapi saya pikir itu adalah ledakan semangat dan antusiasme mereka terhadap pertandingan, tidak ada niat buruk di dalamnya," ucapnya.
"Saya pikir kartu kuning lebih layak diberikan, tetapi saya tetap menghormati keputusan wasit," katanya.
Baca juga: Profil Adilson Maringa, Benteng Terakhir Arema FC Asal Brasil
Akibat kartu merah itu, Arema FC harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-4 sampai akhir pertandingan.
Walaupun demikian, Hanif Sjahbandi dkk mampu mengimbangi permainan 11 pemain PSM Makassar. Bahkan, Arema sempat unggul terlebih dahulu melalui penalti Hanif Sjahbandi.
Namun, Singo Edan akhirnya harus puas berbagi angka setelah Ilham Udin menyamakan kedudukan satu menit setelah gol Arema FC.
Eduardo Almeida pun memberikan apresiasi penuh terhadap permainan anak asuhnya.
Dia mengucapkan selamat karena tim Arema FC sudah mampu bermain dengan luar biasa walaupun dalam kondisi yang tidak diuntungkan.
Baca juga: Arema FC Terus Berbenah, Datangkan Pelatih Pengorbit Kiper-kiper Timnas Indonesia
"Saya pikir kami memperagakan permainan yang gemilang. Setelah bermain dengan 10 orang tim tetap bermain bagus, terorganisasi, dan memberikan seluruh yang mereka miliki," ujar Eduardo Almeida.
"Jadi, saya ingin mengucapkan selamat kepada pemain-pemain saya karena sudah memperagakan permainan yang luar biasa pada pertandingan ini," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.