KOMPAS.com - Pelatih Madura United Rahmad Darmawan kepincut dengan trend bertahan di paruh lapangan sendiri yang digunakan mayoritas tim di Euro 2020.
Cara kerja tren pertahanan ini adalah menginstruksikan pemain cepat turun dalam transisi hingga ke setengah lapangan.
Model pertahanan ini cukup sulit dieksekusi. Sebab, strategi ini berpusat pada kekompakan tim dan pergerakan dalam melakukan transisi.
Namun, Rahmad berpendapat, efektifitasnya sebanding dengan tingkat kerumitan pergerakan tim.
“Semua tim memainkan pertahanan yang dalam saat hilang bola. Sehingga, tim lawan butuh kreativitas tinggi dan variasi dalam memecahkan problem ruang untuk menyerang,” ujar pelatih asal Lampung tersebut kepada Kompas.com.
Terlepas dari itu, Rahmad Darmawan juga mengaku mengikuti perkembangan tim Inggris di Euro 2020.
Selain karena memang menjagokan Negara Ratu Elizabeth II itu untuk juara, Rahmad Darmawan juga senang melihat gaya bermain Harry Kane cs.
Dia pun menyempatkan diri menyaksikan Inggris berlaga di sela-sela kesibukannya tanpa harus mengorbankan prioritas pekerjaan yakni di Madura United.
“Dari awal saya mendukung Inggris. Alasannya, Inggris sekarang sudah semakin fasih dalam permainan yang mengedepankan penguasaan bola dan bervariatif saat menyerang,” tutur mantan pelatih Tira Persikabo tersebut.
“Saya biasa menonton langsung pertandingan yang kick-off jam 23.00. Namun, biasanya saya hanya menyaksikan rekaman atau kadang highlight untuk laga yang mulai jam 02.00,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.