KOMPAS.com - Duel akbar antara Juventus dan Inter Milan menjadi tajuk utama dalam rangkaian pekan ke-37 Serie A, kasta tertinggi Liga Italia, musim 2020-2021.
Laga Juventus vs Inter Milan itu akan berlangsung di Stadion Allianz, Turin, pada Sabtu (15/5/2021) malam pukul 23.00 WIB.
Bagi Juventus, laga ini menjadi sangat krusial. Sebab, mereka sedang bersaing untuk finis di zona Liga Champions atau empat besar Klasemen Liga Italia.
Juventus kini masih tertahan di peringkat kelima dengan koleksi 72 poin dari 36 pertandingan.
Baca juga: Jadwal Liga Italia Hari Ini - Juventus Vs Inter, AS Roma Vs Lazio
Cristiano Ronaldo dkk bersaing dengan Atalanta, AC Milan, dan Napoli yang juga menargetkan finis di posisi empat besar klasemen.
Saat ini, Atalanta dan AC Milan yang sama-sama mengoleksi 75 poin menempati peringkat kedua dan ketiga.
Sementara itu, Napoli berada di peringkat keempat dengan raihan 73 poin.
Alhasil, selisih poin antara Atalanta dan Juventus hanya berjarak tiga poin. Pergeseran peringkat masih bisa terjadi, bergantung pada hasil yang diperoleh masing-masing tim pada dua laga sisa di Serie A.
Baca juga: Persaingan 4 Besar Serie A: Kiamat Juventus Bisa Datang Hari Minggu
Oleh karena itu, Juventus perlu mengalahkan Inter Milan demi menjaga asa di saat-saat paling menentukan ini.
Di sisi lain, Inter Milan tak akan terpengaruh hasil laga kontra Juventus. Sebab, skuad asuhan Antonio Conte sudah dipastikan menjadi juara Serie A musim 2020-2021.
Raihan poin mereka tak mungkin terkejar oleh Atalanta dan AC Milan selaku pesaing terdekat.
Terlepas dari persaingan di papan klasemen, terdapat beberapa hal yang bisa terjadi pada laga Juventus vs Inter Milan.
Baca juga: Inter Diburu Waktu: Bayar Rp 3,4 Triliun atau Ditendang dari Serie A dan UCL
Melansir laman resmi Serie A, berikut 5 hal yang bisa terjadi pada laga Juventus vs Inter Milan:
Inter Milan berhasil memetik kemenangan kala bersua Juventus pada putaran pertama Serie A musim 2020-2021.
Dengan demikian, Inter bisa mengulangi rekor apik yang terukir pada musim 2003-2004 ketika berada di bawah asuhan Alberto Zaccheroni.