KOMPAS.com - Bek Liverpool, Virgil van Dijk, berbicara kepada publik untuk pertama kalinya sejak ia menjalani operasi anterior cruciate ligaments (ACL) pada Oktober 2020. Pemain asal Belanda tersebut mengatakan bahwa ia tak akan merumput di Euro 2020.
Virgil van Dijk tak akan merisikokan kondisi tubuhnya pada turnamen yang bakal bergulir pada 11 Juni-11 Juli 2021 tersebut.
Van Dijk lebih memilih untuk fokus ke pemulihan agar bisa kembali memperkuat Liverpool pada musim depan.
Bek tangguh tersebut menjalankan operasi ACL di London tak lama setelah ia menderita cedera pada laga derbi Merseyside kontra Everton di ajang Liga Inggris.
Pada pertandingan yang bergulir 17 Oktober 2020 tersebut, Van Dijk mendapat tackle setinggi lutut dari kiper Everton Jordan Pickford dan terpaksa meninggalkan lapangan permainan.
Baca juga: Cedera ACL, Virgil van Dijk Dipastikan Naik Meja Operasi
Van Dijk lalu menjalani rehabilitasi cedera di Dubai. Ia berada di sana selama kurang lebih dua bulan sebelum kembali ke Liverpool pada Februari.
Sang pemain berusia 29 tahun ini sempat dikabarkan bakal memperkuat timnas Belanda di Piala Eropa setelah pemulihannya berjalan relatif lancar.
Akan tetapi, ia kini menolak pemanggilan ke pasukan Frank De Boer demi pemulihan diri.
"Tujuh bulan lalu saya cedera dan perjalanannya sangat-sangat jauh," tutur Van Dijk kepada situs resmi Liverpool.
"Saya harus berjalan selangkah demi selangkah, seperti biasa saya lakukan."
"Keadaan berjalan dengan baik, saya tak ada kemunduran berarti atau semacamnya."
"Pada fase ini sekarang, saya harus mengambil keputusan apakah akan terlibat di Euro atau tidak?"
Baca juga: Liverpool Babak Belur, Carragher Muak Jadikan Absennya Van Dijk sebagai Alasan
"Dengan segala yang terjadi, saya pikir secara fisik adalah keputusan terbaik untuk tak berangkat ke Euro dan menjalani fase akhir pemulihan saya selama pramusim," ujar kapten timnas Belanda tersebut.
"Jadi, fokus penuh saya untuk pramusim adalah bersama klub dan itu adalah target paling realistis."
"Tentu saja, saya sangat kecewa gagal ke Piala Eropa dan memimpin negara saya di sana tetapi kondisinya seperti ini dan saya harus menerima."