MALANG, KOMPAS.com - Persija Jakarta harus berbesar hati seusai ditumbangkan PSM Makassardalam laga perdana babak penyisihan Grup B Piala Menpora 2021.
Laga Persija vs PSM yang berlangsugn di Stadion Kanjuruhan Malang, Senin (23/03/2021) malam kemarin, berakhir dengan skor 0-2.
Hasil ini menjadi aib bagi Macan Kemayoran - julukan Persija - sebagai tim yang diunggulkan atas PSM Makassar yang datang ke Malang dengan skuad ‘ala kadarnya’ pasca-ditinggal pemain mereka.
Pelatih Persija Jakarta, Sudirman, mengatakan, kekalahan di pertandingan perdana sangat tidak bagus untuk Persija Jakarta.
Namun, dia menegaskan bahwa hasil ini merupakan buah yang dituai pemain di lapangan.
Berdasarkan pengamatannya, Persija Jakarta masih banyak membuat kesalahan saat melawan PSM.
Baca juga: Bantu PSM Kalahkan Persija, Patrich Wanggai Dapat Serangan Rasialis
Kondisi tersebut kemudian dimanfaatkan PSM Makassar yang unggul dari segi mental bertanding untuk bisa mendominasi pertandingan.
“Babak-babak awal, kami punya banyak peluang, tapi peluang tersebut tidak bisa kami konversi menjadi gol," kata Sudirman.
"Itu yang membuat pemain sedikit frustrasi dan itu seharusnya tidak boleh,” kata pelatih yang sudah menemani Persija Jakarta sejak musim 2009-2010 itu.
“Dan permainan-permainan spartan dari pemain PSM Makassar yang sedikit agak keras itu juga sedikit mempengaruhi mental dari pemain.”
“Banyak pemain yang tidak berani kontrol bola banyak yang mudah kehilangan bola itu yang menjadi masalah besar untuk kita,” kata dia lagi.
Kesalahan yang paling fatal adalah terciptanya gol kedua Juku Eja pada menit ke-68.
Berawal dari kurangnya kewaspadaan bek Yann Motta dalam mengontrol bola, Yacob Sayuri dengan cerdik mencuri bola dari belakang dan langsung menceploskan ke gawang Persija yang dikawal Andritany.
Sudirman mengatakan gol tersebut sebetulnya tidak perlu terjadi andai komunikasi pemain Persija bisa terjalin dengan baik.
Oleh karena itu, ia merasa seluruh anggota tim Macan Kemayoran harus ikut bertanggung jawab atas kekalahan kemarin.
“Kesalahan tersebut seharusnya tidak perlu terjadi jika komunikasi dan pembicaraan mereka saling mengerti,” kata Sudirman.
Baca juga: Hasil Piala Menpora: Bhayangkara Solo FC Raih 3 Poin Perdana, Persija Tumbang
“Sebab, saya dengar ada beberapa pemain yang berteriak ‘awas, awas, awas ada lawan, ada lawan’ tapi dia (Yan Motta) sepertinya tidak mengerti apa yang dimaksud dengan teman-temannya.”
“Saya pikir ini menjadi PR saya, PR kami semua, bahwa komunikasi itu sangat penting, bahwa komunikasi buruk itu dapat mempengaruhi hasil di lapangan,” tutur pelatih Persija itu menambahkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.