MALANG, KOMPAS.com - Arema FC tergabung dalam Grup A Piala Menpora 2021 yang akan bertanding di Stadion Manahan Solo.
Hasil drawing tersebut membuka cerita lama mengenai mitos kutukan Singo Edan di Kandang Persis Solo dan Bhayangkara Solo FC.
Baca juga: Jadwal Piala Menpora 2021, Kapan Persib dan Persija Main?
Kebetulan atau tidak Arema FC selalu kesulitan memetik kemenangan di stadion kebanggan masyarakat Kota Solo tesebut.
Tidak peduli lawannya, baik tim tuan rumah maupun tim-tim lain pada event-event tertentu. Setiap pertandingan yang diselenggarakan di Stadion Manahan selalu alot untuk Arema.
Rentetan kekalahan tersebut menciptakan sebuah mitos tersendiri. Pelatih Arema FC, Kuncoro mengakui keangkeran stadion yang dibangun pada tahun 1989.
Selama 9 musim mengawal Arema, Kuncoro menjadi saksi hasil-hasil kurang memuaskan yang didapatkan.
Namun dia tidak mau ambil pusing dan tidak ingin hasil tidak maksimal yang diraih berlindung di balik embel-embel mitos.
“Mitos itu jangan dipikir, karena kita punya Tuhan. Kalau mikir mitos, malah akan membebani diri sendiri, karena takut kalah,” kata Kuncoro.
Tercatat sejak musim 2006 Arema sudah menjalani sekitar sembilan pertandingan berkapasitas 35 ribu penonton tersebut. Delapan diantaranya berakhir dengan kekalahan.
Babak 8 Besar Ligina 2006 Wilayah Barat
Arema tercatat menjalani tiga pertandingan Babak 8 Besar Ligina 2006 Wilayah Barat. Saat itu mereka melawan PSIS Semarang, Persiba dan Persik Kediri. Semua pertandingan tersebut diselenggarakan di Stadion Manahan Solo.
Hasilnya Singo Edan merasakan tiga kekalahan beruntun. 0-1 dari PSIS Semarang, 0-3 dari Persiba dan 0-1 dari Persik Kediri.
Final Piala Indonesia 2010
Mitos Stadion Manahan begitu terasa pada laga Final Piala Indonesia 2010 silam. Kala itu Singo Edan tumbang dengan skor dramatis 1-2 dari Sriwijaya FC.
Padahal dari fase grup, babak 16 besar, perempat final hingga semifinal Arema begitu mendominasi. Bahkan mereka berhasil sapu bersih semua pertandingan dengan kemenangan tanpa kekalahan maupun hasil seri. Menjadikan mereka favorit juara saat itu.