KOMPAS.com - Striker AC Milan, Zlatan Ibrahimovic, mengkritik Lebron James dalam sebuah wawancara yang dilakukan ke DIscovery Plus pada Kamis (25/2/2021).
Ibrahimovic berbincang-bincang membahas hubungannya dengan para rekan di AC Milan.
Seiring waktu interviu, terdapat momen di mana arah pembicaraan mengarah kepada olahraga basket.
Ibra pun kemudian menyinggung soal megabintang LA Lakers, Lebron James.
Adapun perkataan pemain asal Swedia berbunyi kritik kepada Lebron James karena sang pebasket begitu aktif dalam politik.
Baca juga: Nasihat Legenda AC Milan untuk Zlatan Ibrahimovic dkk Usai Dilibas Inter Milan
Menurut dia, seorang atlet atau orang-orang yang punya popularitas tinggi tak patut ikut campur mengenai politik.
"Lebron fenomenal dalam apa yang dia lakukan," kata Ibra dalam video wawancara yang ditayangkan oleh media Swedia, discovery+SPORT.
"Akan tetapi, saya tidak suka ketika orang dengan popularitas terlibat dalam politik pada saat bersamaan."
"Maksud saya, lakukanlah sesuatu yang Anda kuasai. Saya bermain sepak bola karena saya bagus dalam bermain sepak bola."
"Saya tidak akan berpolitik. Jika memang saya harus terjun ke dunia politik saya akan jadi politikus saja," ujar pemain berjuluk Ibracadabra itu.
"Itu adalah masalah utama yang setiap orang lakukan ketika menjadi terkenal dan mencapai status tertentu."
"Menjauh lah dari hal itu (politik), cukup lakukan yang terbaik pada keahlianmu. Jika anda melakukan keduanya, itu tidak terlihat baik," tandasnya.
Zlatan Ibrahimovic uppskattar basketspelaren Lebron James men tycker inte att han ska lägga sig i politiken: "Lebron är fenomenal på det han gör, men jag gillar inte när folk med status lägger sig i politik"
Lång intervju med Zlatan Ibrahimovic: https://t.co/oXm5gjmhKv pic.twitter.com/J3L82GWLD6
— discovery+ sport ???????? (@dplus_sportSE) February 25, 2021
Lebron James sendiri memang terkenal sebagai vokal mengenai politik pada beberapa tahun belakang ini.
Beberapa kali Lebron aktif dalam kegiatan politik seperti ketika mengkampanyekan untuk memilih dalam pemilu kepada warga Amerika Serikat.
Tak jarang juga dirinya mengomentari topik politik, apalagi yang berkaitan dengan isudan hak-hak kaum Afrika-Amerika.
Baru-baru ini pemain berusia 36 tahun itu juga turut melontarkan kata-kata tajam kepada mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Antara lain, dia menuduh Trump sebagai biang kerok kerusuhan di Gedung Capitol saat para anggota Kongres melalukan sidang paripurna untuk menetapkan hasil pemilu AS, Januari lalu.
Sontak hal tersebut membuat dirinya sempat dikecam oleh para pendukung Trump.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.