KOMPAS.com - Layaknya Usain Bolt, Romelu Lukaku melakukan sprint kencang meninggalkan pemain Lazio dalam proses gol ketiga Inter Milan.
Inter Milan sukses mengambil alih pos puncak klasemen dari tangan AC Milan usai mereka menang 3-1 atas Lazio pada pekan ke-22 Liga Italia 2020-2021 di Stadion San Siro, Senin (15/2/2021) dini hari WIB.
Romelu Lukaku menjadi aktor utama kemenangan Inter Milan via torehan sepasang gol plus sebiji assist.
Sebelum menyediakan assist buat gol ketiga yang dicetak Lautaro Martinez, Romelu Lukaku melakukan lari sprint kencang dengan bola.
Baca juga: Cetak Gol Ke-300 di Usia 27 Tahun, Lukaku Ikuti Jejak Ronaldo
Langkah panjang Lukaku tak terkejar. Pemain Lazio yang paling dekat dengan Lukaku, Marco Parolo, seperti hanya bisa menangkap debu.
“Romelu bekerja sangat keras buat tim dan saya perlu memulai lari lebih awal untuk menyamai langkahnya dalam situasi serangan balik,” kata Lautaro Martinez soal kecepatan lari Lukaku.
Laman Lega Serie A mencatat bahwa dalam laga kontra Lazio, Lukaku mengukir kecepatan maksimal 33,18 kilometer per jam.
Sebagai tambahan informasi, catatan Lukaku itu berselisih hanya 4 detik dari kecepatan rata-rata pelari asal Jamaika, Usain Bolt (37,58 km/jam), di Kejuaraan Dunia Atletik 2009.
El ex #RACING Lautaro Martínez marcó un gol en la victoria parcial de #Inter 3-1 sobre #Lazio, con la que alcanza a ser puntero de la #SerieA. pic.twitter.com/mQzJXgMShD
— Locura Académica (@Locura_academia) February 14, 2021
Lukaku menjadi pemain Inter Milan yang mencatat lari paling cepat di partai melawan Lazio.
Sang penyerang bongsor asal Belgia itu mengalahkan Achraf Hakimi yang mengukir kecepatan maksimal 33,06 kilometer per jam.
Daftar empat pilar tercepat Inter Milan saat bersua Lazio dilengkapi oleh Milan Skriniar (kecepatan lari maksimal 32,23 km/jam) dan Nicolo Barella (31,01 km/jam).
Melihat betapa sering Lukaku meneror pertahanan musuh di pentas Liga Italia dengan kecepatan larinya, siapa yang menyangka kalau di masa lalu sang bomber pernah disemati label sebagai pemain lamban.
Baca juga: Inter Vs Lazio, Puja-puji Antonio Conte kepada Eriksen
Ketika mentas bersama Manchester United di Liga Inggris pada kurun 2017-2019, Lukaku sering dibilang sebagai striker malas.
“Setahun lalu, semasa masih di Inggris, saya dibilang malas, tak mau lari, tak melakukan ini atau itu. Di sini (Italia) mereka menyebut saya sebagai pemain yang bekerja paling keras,” ujar Lukaku dalam sebuah wawancara dengan The Times pada Oktober 2020.
Sejak pindah ke Serie A bersama Inter Milan, Lukaku memang seperti terlahir kembali.
Musim ini, pemain binaan Anderlecht tersebut telah mengukir 16 gol dalam 21 penampilan bersama Inter Milan di pentas Liga Italia.
Lukaku berbagi singgasana puncak daftar pemain tersubur Liga Italia bersama andalan Juventus, Cristiano Ronaldo, yang juga punya koleksi 16 gol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.