Berangkat ke Belanda, Bagus Kahfi Pamit ke Fakhri Husaini

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyerang Timnas U19, Bagus Kahfi dikabarkan berangkat ke Belanda untuk bergabung bersama FC Utrecht pada Selasa (26/1/2021). Sebelum berangkat dia menyempatkan diri berpamitan dengan mantan pelatih Timnas U16, Fakhri Husaini.

Momen tersebut diabadikan Fakhri Husaini di akun Instagramnya @coachfakhri Selasa (26/01/2021) malam.

"Assalamualaikum coach Fakhri, bagaimana kabarnya? Saya hari ini akan berangkat ke Belanda. Mohon doa dan restunya semoga saya bisa selamat sampai tujuan di sana amiin," tulis Bagus Kahfi dalam tangkapan layar Fakhri Husaini.

Fakhri Husaini pun merespon dengan restu. Tak lupa pelatih asal Aceh tersebut memberikan doa untuk keselamatan dan kesuksesan Bagus di Belanda.

“Walaikum salam Bagus.. Alhamdulillah kabar baik. Semoga kamu baik juga ya.”

“Berangkat jam berapa? Saya doakan selalu yang terbaik buat kamu. Semoga lancar perjalananya, sukses karirnya, bahagia dunia akhirat,” tulis pelatih berusia 55 tahun tersebut.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by Fakhri Husaini (@coachfakhri)

Berhubung Fakhri Husaini sedang disibukan dengan kegiatan rapat, dia berjanji akan menghubungi pemain berusia 19 tahun ketika rapat selesai. 

Dia menginformasikan bahwa akan bertolak ke Belanda pada pukul 19.00 malam.

Sesuai janjinya mereka melakukan panggilan video.

Nampak Bagus Kahfi ditemani saudara kembarnya Bagas Kaffa. Sementara, Fakhri Husaini yang tersenyum ramah didampingi dua orang berseragam di belakangnya.

Fakhri Husaini melepaskan keberangkatan Bagus dengan bangga.

Dia berharap kesempatan ini benar-benar dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Bagus Kahfi untuk melejit ke level lebih tinggi.

Baca juga: Resmi ke FC Utrecht, Bagus Kahfi: Saya Dulu Hanyalah Anak Kecil...

Dia pun memastikan doanya kepada Bagus Kahfi tidak akan pernah putus.

“Bismillah, selamat berjuang Bagus, semoga dimudahkan-dilancarkan Allah perjalanannya,” tulis unggahannya.

“Jangan sia-siakan kesempatan emas ini, nikmati setiap materi latihan, berkorban lah mengurangi segala kenikmatan yang dapat mengganggu tujuan utamanya ke Belanda.”

“Rebutlah tempat utama dalam tim, buatlah gol sebanyak mungkin karena saya percaya kamu bisa melakukannya,” pungkasnya.