BANDUNG, KOMPAS.com - Nasib Liga 1 2020 yang masih tidak jelas berpengaruh pada psikologis pemain Persib Bandung.
Dikatakan Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, situasi yang terjadi di sepak bola Indonesia saat ini membuat para pemainnya kehilangan motivasi.
Bukan hanya para pemain di lapangan, kondisi tersebut juga dirasakan tim pelatih dan staf Maung Bandung.
Oleh karena itu, Alberts pun memutuskan untuk menghentikan program latihan individu secara spesifik kepada pemainnya.
Nick Kuipers dkk tetap diwajibkan menjalani latihan mandiri, hanya saja mereka dibebaskan memilih program latihan yang dijalani.
Baca juga: Liga 1 Tak Jelas, Persib Bebaskan Pemain soal Latihan asal...
Sebelumnya, para pemain Persib berlatih dengan program khusus dari tim pelatih.
"Para pemain tidak termotivasi mereka juga lebih murung. Bukan hanya pemain, kami juga berbicara dengan banyak staf dan tim pelatih," kata Alberts, Rabu (6/1/2021).
Gelaran Liga 1 2020 ditangguhkan sejak pertengahan Maret 2020 karena wabah virus corona.
Selama 10 bulan sejak kompetisi ditangguhkan, kejelasan terkait nasib kompetisi samar-samar.
Situasi tersebut tak dimungkiri bisa berpengaruh pada psikis pesepak bola.
PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB), bukannya tanpa upaya untuk bisa kembali menggulirkan kompetisi.
Sempat ada rencana kompetisi dilanjutkan pada 1 Oktober 2020. Berbagai persiapan dan koordinasi sudah dilakukan.
Baca juga: Tak Lagi Berharap Liga 1 2020 Berlanjut, Persib Fokus Tatap Musim Baru
Bahkan, seluruh kontestan Liga 1 2020 pun sudah mulai berlatih kembali sejak awal Agustus 2020.
Sayang, beberapa hari jelang bergulirnya lanjutan kompetisi, rencana tersebut kandas karena tidak keluarnya izin dari Polri.
Merespons keputusan tersebut, PSSI dan PT LIB kemudian mengubah rencana kick-off kompetisi menjadi Februari 2021.
Akan tetapi, hingga saat ini belum ada konfirmasi lebih lanjut terkait bisa atau tidaknya kompetisi digelar pada Februari 2021.
PSSI dan PT LIB pun masih menunggu keluarnya izin dari Kepolisian RI.
"Seperti yang pernah saya katakan, kami adalah korban dari situasi ini," ucap Alberts, menegaskan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.