KOMPAS.com - Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) secara resmi melayangkan tuntutan hukum atas mantan presidennya era 1998 hingga 2015, Sepp Blatter.
Kasus yang menyeret nama Blatter, adalah dugaan penyalahgunaan anggaran dalam proyek pembangunan museum FIFA yang terletak di Zurich, Swiss.
Dalam detail tuntutan tersebut, FIFA menulis total kerugian senilai hampir 420 juta Poundsterling (sekitar 8 triliun Rupiah) terkait proses pemugaran bangunan yang dimaksud.
Total kerugian tersebut terdiri dari biaya renovasi bangunan serta kesepakatan sewa jangka panjang dengan pemilik gedung yakni perusahaan asuransi Swiss Life, hingga 2045 mendatang.
Baca juga: Juergen Klopp Jadi Pelatih Terbaik FIFA 2020, Jose Mourinho Nyinyir
"Biaya besar yang harus dikeluarkan untuk proyek itu dan reputasi kinerja kepengurusan FIFA sebelumnya, membuat audit forensik dilakukan untuk mencari duduk perkaranya," ujar Alasdair Bell, Wakil Sekretaris Jenderal FIFA seperti dikutip KOMPAS.com dari BBC.
"Kami berkesimpulan tidak memiliki cara lain untuk melaporkan kasus ini kepada pihak berwenang, karena adanya dugaan keputusan yang bersifat kriminal dalam berjalannya proyek tersebut," katanya menjelaskan.
Berkas tuntutan perkara ini sudah diajukan FIFA kepada pihak Kejaksaan wilayah Zurich untuk ditindaklanjuti, dan menyatakan akan bekerjasama terkait pengembangan kasus tersebut.
Proyek pembangunan museum FIFA sendiri mulai berjalan pada 2013, atau dua tahun sebelum Blatter memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden FIFA.
Melalui kuasa hukumnya, Blatter merespons adanya tudingan penyalahgunaan anggaran dalam pengerjaan museum tersebut tidak berdasar dan merasa pihaknya hanya dijadikan kambing hitam.
Baca juga: Juergen Klopp Raih Penghargaan Pelatih Terbaik FIFA 2020, Hansi Flick Kecewa
Kasus korupsi selama menjabat sebagai sosok tertinggi dalam organisasi sepak bola dunia itu, membuat Blatter mundur dari jabatannya lima tahun lalu.
Hal tersebut membuat Blatter menjalani larangan menjalani aktivitas apapun di dunia sepak bola selama delapan tahun, sebelum proses banding memotongnya menjadi tinggal enam tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.