SURABAYA, KOMPAS.com - Madura United gagal lolos AFC Club Licensing Cycle 2020.
Tahun ini hanya ada enam klub Liga 1 yang diakui sebagai klub profesional oleh AFC, yakni Arema FC, Bali United, Persipura Jayapura, Bhayangkara FC, Borneo FC. dan Persib Bandung.
Direktur Madura United, Haruna Soemitro, pun memberikan komentarnya perihal ini.
Dia justru mempertanyakan kembali esensi lisensi klub tersebut di tengah kompetisi yang serba tidak pasti.
“Saya belum dapat laporan, saya tidak tahu dan tidak mengikuti perkembangannya. Memangnya masih ada lisensi-lisensi ini, wong sepak bolanya saja tidak ada,” ucap mantan ketua Asprov Jatim tersebut.
Baca juga: Direktur Madura United Tuntut Transparansi Alasan Belum Ada Izin Liga
Haruna Soemitro mengatakan tujuan licensing ini adalah untuk mendapatkan pengakuan sebagai klub profesional oleh AFC. Masalahnya, hingga saat ini tidak ada kompetisi yang berjalan di Indonesia.
Sehingga, menurutnya pengakuan profesional yang diberikan AFC tidak lebih dari sebuah label belaka.
“Memangnya lisensi untuk apa? Apakah untuk tampil di kompetisi AFC, memangnya ada (kompetisi tersebut)?” .
“Lisensi dibutuhkan untuk performance di kompetisi, bahwa klub itu layak disebut profesional. Pertanyaannya kalau sudah disebut profesional untuk apa? Kompetisinya saja tidak ada,” ujar pria berkacamata tersebut.
Baca juga: Presiden Madura United Luncurkan Buku Memoar Sepak Bola
Haruna Soemitro pun mengaku tidak menyesal Madura United gagal mendapatkan lisensiAFC tahun ini. Bahkan, dia tidak keberatan Madura United disebut sebagai klub tarkam.
Baginya, marwah sebuah tim adalah kompetisi. Ketika kompetisi itu mati, label yang melekat kepada klub otomatis hanya sebuah pajangan saja.
“Mau disebut profesional, tidak profesional, tarkam sama saja. Lebih baik tarkam karena hidup di mana-mana. Hari ini saya lebih bangga menjadi klub tarkam dari pada klub profesional, karena dengan klub tarkam kita bisa kompetisi,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.