MALANG, KOMPAS.com - Aksi damai Aliansi Aremania Make Malang Great Again (MMGA) dengan jalan kaki dari kawasan Patung Singa dan berhenti orasi di depan kantor DPRD Kota Malang diakhiri dengan pertandingan persahabatan AFC dan AI di depan kantor Wali Kota Malang, Jawa Timur, Senin (16/11/2020) siang.
Jangan dibayangkan sebuah pertandingan yang megah.
Pertandingan persahabatan ini justru mirip pertandingan khas lomba 17-an kampung lengkap dengan gawang kecil.
Pertandingan juga digelar di depan massa yang yang mengikuti aksi damai.
Tim AFC sendiri merepresentasikan Arema FC yang diwakilkan pendukungnya. Begitu pula AI yang merepresentasikan Arema Indonesia yang diperkuat pendukung fanatiknya.
Baca juga: Aksi Damai Aliansi Aremania Dapat Dukungan dari Wali Kota Malang
Pertandingan tersebut digelar sebagai simbol persatuan Aremania di atas dualisme yang sudah terjadi.
"Ada dua kubu Arema Indonesia (AI) dan Aremania Football Club (AFC), tetapi kami para Aremania ini cuma satu. Makanya, kami membuat sepak bola persahabatan di aksi ini," ujar Inaka, Aremanita yang mencetuskan konsep sepak bola di jalan ini.
Lewat pertandingan ini, kedua belah pihak Aremania ingin menunjukkan bahwa bahasa sepak bola adalah persatuan dan pembawa bahasa itu adalah Arema.
Sebuah marwah dibentuknya Arema ialah untuk mempersatukan warga Malang. Marwah yang juga dirasa mulai memudar seiring sembilan tahun dualisme yang tanpa kesudahan.
Mereka ingin menunjukkan bahwa dualisme yang terjadi tidak memudarkan identitas mereka sebagai Aremania.
"Salam kami jelas Satu Jiwa bukan Dua Jiwa," ucap Ambon salah satu koordinator aksi damai kepada Kompas.com.
Baca juga: 9 Tahun Dualisme Arema, Aliansi Aremania Turun ke Jalan dengan Dua Tuntutan
Di sisi lain, Ambon mengaku terenyuh dengan antusiasme rekan-rekan Aremania yang ikut turun langsung aksi damai ini.
Ia salut ternyata masih banyak saudaranya yang ikut merasakan hal yang sama ia rasakan selama ini.
"Alhamdulillah saya cukup bahagia melihatnya, ternyata masih banyak yang peduli dengan konflik yang ada," tuturnya.
"Saya pikir saya akan berjalan tidak lebih dari 100 orang saja. Puji syukur tanggapan dari pemangku daerah juga sangat baik, semoga segera direalisasikan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.