Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Tahun Dualisme Arema, Aliansi Aremania Turun ke Jalan dengan Dua Tuntutan

Kompas.com - 16/11/2020, 16:01 WIB
Suci Rahayu,
Nugyasa Laksamana

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Aliansi Aremania Make Malang Great Again (MMGA) menggelar aksi damai dengan jalan kaki dari kawasan Patung Singa hingga kantor DPRD Kota Malang, Jawa Timur, Senin (16/11/2020) siang.

Aksi damai ini diikuti sekitar 2000 Aremania dari berbagai daerah seperti Surabaya, Bali, Pasuruan, Solo hingga Jakarta.

Aksi ini adalah bentuk kegerahan Aremania atas kasus dualisme yang sudah terjadi selama 9 tahun lamanya.

"Pada dasarnya ini adalah gerakan keresahan Aremania mengenai situasi kondisi adanya dua Arema di Malang yang sudah terjadi selama 9 tahun lamanya," kata Andi Sinyo selaku koordinator aksi.

Baca juga: Kapten Arema FC Trauma dengan Kabar Kelanjutan Kompetisi 2020

"9 tahun tidak ada solusi tidak ada pemecahan, sehingga Aremania saling beradu argumen," ujarnya.

Pria yang biasa disapa Sinyo mewakili rekan-rekannya mengaku sudah jengah dengan dualisme yang terjadi.

Dia merasa konflik dualisme yang terjadi sejak tahun 2011 silam mengancam identitas Arema.

Tetapi, yang paling dikhawatirkan adalah matinya marwah Arema sebagai media pemersatu masyarakat malang karena dualisme ini memecah belah.

Yang paling dirugikan tentu masyarakat Malang khususnya Aremania selaku pendukung.

Mereka sudah habis tenaga, pikiran dan jiwa hanya untuk saling berargumentasi dengan saudara sendiri.

Aliansi Aremania Make Malang Great Again (MMGA) yang diikuti sekitar 2000 orang menggelar aksi damai bentuk kegerahan Aremania atas kasus dualisme yang sudah terjadi selama 9 tahun lamanya dari kawasan Patung Singa hingga Gedung DPRD Kota Baru Malang, Jawa Timur, Senin (16/11/2020) siang. KOMPAS.com/Suci Rahayu Aliansi Aremania Make Malang Great Again (MMGA) yang diikuti sekitar 2000 orang menggelar aksi damai bentuk kegerahan Aremania atas kasus dualisme yang sudah terjadi selama 9 tahun lamanya dari kawasan Patung Singa hingga Gedung DPRD Kota Baru Malang, Jawa Timur, Senin (16/11/2020) siang.

Dalam aksinya Sinyo dan rekan-rekan mengumandangkan dua tuntutan.

"Tuntutan kami adalah datangkan organ yayasan Arema (Yayasan Pendiri Arema) ke Malang, temui Kami Aremania, kita bicara baik-baik. Ada masalah apa sehingga Arema menjadi dua," tuturnya

"Kami ingin organ yayasan setidaknya yang tercatat di kemenkumham sampai 2015. Pembinanya Daryoto, Pengawasnya Bambang Winarno, dan Ketuanya M Nur, bendaharanya Rendra Kresna. Yang satu lagi Mujito Mujiono sebagai sekretaris sudah meninggal," ujar Sinyo.

Baca juga: Pelatih Arema FC Berusaha Nikmati Penundaan Kompetisi

"Yang kedua kami ingin bapak-bapak kita, bapak Walikota, bapak Kapolres, bapak DPRD membantu kami memfasilitasi untuk mendatangkan organ yayasan yang selama ini sulit kami cari."

Kemungkinan ini bukanlah aksi terakhir dari aliansi MMGA.

Dia mengungkapkan akan ada aksi lanjutan jika dua tuntutan tersebut tidak dipenuhi, atau setidaknya masalah dualisme ini benar-benar selesai.

"Aksi ini akan terus berjalan sampai organ yayasan datang, sampai semuanya selesai, sampai hanya ada 1 Arema di Indonesia," ucap Sinyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com