MANCHESTER, KOMPAS.com - Hingga jelang pekan kesembilan Liga Primer, Manchester United masih keteteran di urutan medioke alias papan tengah.
MU sementara berada di urutan 14 hasil dari 3 kali menang, 1 kali seri, dan 3 kali kalah.
Raihan poin MU adalah 10 alias terpaut 8 poin dari pemuncak klasemen sementara, Leicester City.
Baca juga: Kerap Jadi Cadangan, Paul Pogba Tak Bahagia di Manchester United?
Di kancah Liga Champions, pekan lalu, MU juga menderita kekalahan dari Istanbul Basaksehir, 1-2.
Kamis pekan ini, MU merilis laporan keuangannya untuk kuartal akhir 2020.
Pada kuartal pertamanya, untuk urusan kocek, pendapatan MU turun hingga sekitar 20 persen.
"Penurunan berasal dari pendapatan tiket pertandingan," kata pernyataan Wakil Ketua Eksekutif MU, Ed Woodward.
Pandemi corona menjadi pemicu terbesarnya menurunnya pendapatan MU.
Pemerintah Inggris, terkini, masih menerapkan kebijakan lockdown selama satu bulan.
Alhasil, bahkan sejak musim 2020-2021 dibuka, MU dan seluruh klub Liga Inggris, bahkan, harus berlaga tanpa disaksikan penonton langsung di stadion.
Saat ini, pendapatan dari laga-laga unggulan melorot 92,3 persen menjadi Rp 28,56 miliar.
Pendapatan dari hak siar anjlok 44,7 persen menjadi Rp 799,68 miliar.
Pendapatan per kuartal turun menjadi Rp 509,04 miliar.
Pendapatan keseluruhan hanya menghasilkan angka Rp 1,831 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.