BANDUNG, KOMPAS.com - Suasana malam di jalanan Bandung pada 7 November 2014 tidak seramai biasanya.
Tak begitu tampak hiruk-pikuk kendaraan bermotor yang biasa menyemut di sejumlah ruas jalan protokol kota.
Kondisi Bandung pada saat itu terasa sepi dan lengang. Hal tersebut dikarenakan sebagian masyarakatnya memilih pergi secara berbondong-bondong menuju ke Palembang, Sumatra Selatan.
Tujuan mereka meninggalkan Bandung dan pergi ke Palembang tentu bukan untuk berwisata, melainkan mengawal perjuangan Persib Bandung dalam misi meraih gelar juara kompetisi sepak bola Indonesia.
Pada tanggal tersebut, Persib melakoni pertandingan final Liga Super Indonesia (LSI) 2014, menghadapi Persipura Jayapura di Stadion Jakabaring, Palembang.
Baca juga: Ada Pemain Persib Rindu dengan Ronaldo
Akan tetapi, tidak semua masyarakat Bandung berkesempatan bisa menyaksikan laga final itu secara langsung di Palembang.
Mereka yang tetap berada di Bandung, memilih menyalurkan dukungan untuk tim kebanggaannya melalui layar kaca.
Oleh karena itu, meski ruas jalan protokol Bandung tampak sepi dari biasanya, keramaian tetap terlihat di sejumlah tempat seperti kafe, kampus, perkantoran, dan ruang publik lainnya.
Ratusan hingga ribuan orang beratribut biru khas Persib berkerumun menyaksikan laga final ISL 2014 antara Persib vs Persipura.
Gambaran suasana tersebut, tentu tak hanya terjadi di wilayah Bandung Raya, melainkan hampir seluruh daerah di Jawa Barat.
Mengingat, mayoritas warga Jawa Barat adalah bobotoh, atau pendukung Persib. Karena Persib adalah klub kebanggaan masyarakat Jawa Barat.
Tingginya animo bobotoh dalam mendukung perjuangan Persib meraih gelar juara ISL 2014 harus diwajari.
Sudah terlalu lama bobotoh menunggu untuk melihat kembali tim kesayangannya itu berjaya.
Mengingat, kali terakhir klub berjulukan Maung Bandung itu meraih gelar juara kompetisi adalah tahun 1995.
Artinya, sudah 19 tahun Persib mengalami puasa gelar di kompetisi resmi.
Drama dalam mencapai laga final
Perjuangan Persib dalam mencapai laga final LSI 2014 tidak bisa dikatakan mudah. Pada fase reguler, Maung Bandung memang menunjukkan performa impresif.
Tim asuhan Djadjang Nurdjaman itu berhasil menembus babak delapan besar dengan status runner-up wilayah barat, dengan 41 poin hasil dari 12 kali menang, lima imbang, dan tiga kalah.
Persib hanya kalah lima poin dari Arema Cronus sebagai juara wilayah barat.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.