KOMPAS.com - Duel El Clasico antara Barcelona dan Real Madrid, Sabtu (24/10/2020) malam WIB, diwarnai drama keputusan Video Assistant Referee (VAR).
Drama itu terjadi dalam proses gol kedua Real Madrid yang dicetak Sergio Ramos pada menit ke-63.
Sergio Ramos mencetak gol tersebut lewat eksekusi penalti yang dihadiahi sang pengadil lapangan, Juan Martinez Munuera.
Juan Martinez menganggap bahwa salah satu pemain Barcelona, Clement Lenglet, telah melanggar Sergio Ramos di kotak terlarang.
Dia memutuskan demikian seusai meninjau VAR di monitor pinggir lapangan.
After a VAR review, it was decided that Clement Lenglet had brought down Sergio Ramos inside the box ????
Penalty? ????#ElClasico pic.twitter.com/GWwQCCA3oZ
— Goal (@goal) October 24, 2020
Baca juga: Barcelona Vs Real Madrid, El Clasico Jilid Pertama Milik Los Blancos
Pelatih Barcelona, Ronald Koeman, pun tampak tak senang dengan keputusan tersebut.
Seusai laga, dia menunjukkan kekecewaannya di hadapan media.
Juru taktik asal Belanda itu mengaku bahwa penalti yang diberikan kepada Real Madrid sangat mempengaruhi jalannya laga dan hasil akhir.
Dia merasa Barcelona tidak pantas menderita kekalahan.
"Sulit untuk dimengerti, kami tidak pantas untuk kalah. Saya tidak mengerti beberapa keputusan wasit," kata Koeman, dikutip dari Marca.
"Keputusan (penalti) sangat mempengaruhi hasil akhir. Sebelum itu, kami bermain dengan baik. Penalti memiliki pengaruh besar," tutur Koeman.
Baca juga: Pellegrini: Melawan Real Madrid, Wasit, dan VAR Itu Sangat Sulit
Lebih lanjut, Koeman bahkan mengatakan bahwa VAR hanya ada untuk melawan Barcelona.
Dia merasa belum pernah diuntungkan VAR selama tampil di Liga Spanyol musim 2020-2021.
Pernyataan itu semakin menunjukkan betapa geram dan kecewanya Koeman dengan keputusan VAR pada El Clasico kontra Real Madrid kemarin.
"Saya tidak mengerti dengan VAR. Saya pikir VAR hanya ada untuk melawan Barcelona!" ujar Koeman.