BARCELONA, KOMPAS.com - Lionel Messi mengaku bersalah dan bertanggung jawab atas kisruh yang terjadi di Barcelona pada akhir Agustus 2020.
Akhir bulan lalu, Lionel Messi mengejutkan dunia setelah mengambil opsi pemutusan kontrak unilateral dengan Barcelona pada bursa transfer musim panas ini.
Lionel Messi ingin pergi dengan mengaktifkan klausul khusus dalam kontraknya. Klausul itu bisa membuat Messi meninggalkan Barcelona dengan status bebas transfer alias gratis.
Namun, keinginan Lionel Messi terganjal oleh sikap Barcelona yang menilai klausul itu sudah tidak berlaku.
Barcelona saat itu beranggapan bahwa satu-satunya cara Messi pergi adalah jika ada tim yang bisa menebus klausul pelepasannya sebesar 700 juta euro atau setara Rp 12 triliun.
Baca juga: Selebrasi Gol Messi Mirip dengan Milik Suarez, Apa Maknanya?
Setelah lebih dari satu pekan drama itu bergulir, Lionel Messi dan Barcelona akhirnya berdamai pada awal September 2020.
Lionel Messi memutuskan bertahan paling tidak sampai kontraknya habis pada Juni 2021.
Salah satu alasan Messi bertahan adalah tidak ingin bertarung melawan Barcelona di pengadilan terkait perbedaan klaim klausul kontrak.
Mengingat drama tersebut, Lionel Messi saat ini mengaku bersalah dan bertangggung jawab.
Messi juga memastikan bahwa semua tindakannya itu dilakukan atas dasar kecintaan terhadap Barcelona.
"Setelah banyak perselisihan, saya ingin mengakhiri segalanya," kata Lionel Messi dikutip dari situs SPORT, Rabu (30/9/2020).
"Saya bertanggung jawab atas kesalahan saya. Saya melakukannya hanya untuk membuat Barcelona lebih baik dan lebih kuat," tutur Messi menambahkan.
"Kita semua sekarang harus bersatu dan berpikir bahwa sesusatu yang baik pasti akan datang," ucap pemain asal Argentina itu.
Baca juga: Respons Suarez Ketika Lionel Messi Sebut Barcelona Pengkhianat
Lebih lanjut, Lionel Messi juga meminta maaf kepada seluruh fans Barcelona.
Lionel Messi berharap fans Barcelona melupakan apa yang telah terjadi akhir Agustus lalu agar dan kembali bersatu menatap musim ini.