KOMPAS.com - Gareth Bale mencurahkan isi hatinya terkait pengalaman buruk yang dia alami di Real Madrid musim lalu.
Gareth Bale sudah resmi meninggalkan Real Madrid dan pindah ke tim lamanya, Tottenham Hotspur.
Meski pindah dengan status pemain pinjaman, Bale dipercaya tidak akan kembali ke Real Madrid karena berbagai hal buruk yang terjadi musim lalu.
Musim lalu memang menjadi tahun terburuk Gareth Bale di Real Madrid entah itu di dalam maupun di luar lapangan.
Bale musim lalu hanya tampil 20 kali dengan sumbangan tiga gol dan dua assist.
Baca juga: Gareth Bale Pulang ke Tottenham, Jose Mourinho dan Zinedine Zidane Senang
Minimnya kesempatan bermain menjadi salah satu bukti bahwa hubungan Bale dan Zinedine Zidane tidak lagi harmonis.
Keretakan hubungan keduanya sudah mulai tercium setelah final Liga Champions 2018 saat Zidane meminta manajemen Real Madrid menjual Bale.
Namun, Bale tak kunjung dilego ke tim lain sebelum ia pindah ke Spurs kini. Madrid bahkan sempat memblok transfernya ke Liga China, suatu hal yang membuat sang pemain berang.
Meski gagal bersinar di lapangan, Bale tetap menarik perhatian karena sering membuat kontroversi musim lalu.
Siapa yang tidak ingat dengan aksi Gareth Bale memegang bendera dengan tulisan "Wales, Golf, Real Madrid, in That Order (sesuai urutan)".
Bendera itu dipegang Gareth Bale pada November 2019 setelah mengantar timnas Wales lolos ke putaran final Piala Eropa 2020.
Baca juga: Agen Gareth Bale Kecam Perlakuan Semena-mena Real Madrid ke Kliennya
Atas aksinya itu, Gareth Bale langsung dihujani kritik oleh media-media Spanyol hingga mantan Presiden Real Madrid, Ramon Calderon.
Bale dinggap telah melecehkan Real Madrid karena secara tidak langsung menempatkan tim yang menggajinya ke prioritas ketiga setelah Wales dan hobinya, golf.
Aksi itu juga membuat Bale sempat dicemooh fans Real Madrid di Stadion Santiago Bernabeu dalam beberapa laga musim lalu.
Selain bendera, kontroversi lain yang dilakukan Bale musim lalu adalah menolak ikut rombongan Real Madrid ke Lisbon dalam lanjutan Liga Champions, pulang dari stadion sebelum laga berakhir, hingga pura-pura tidur serta bermain teropong-teropongan di bangku cadangan.