KOMPAS.com - Juventus disebut sudah sejak lama berencana mendepak Maurizio Sarri sebelum akhirnya tim juara Serie A itu tersingkir di Liga Champions.
Nasib buruk yang menerpa Juventus terjadi ketika mereka hanya meraih kemenangan 2-1 atas Lyon di leg kedua Liga Champions, Minggu (9/8/2020).
Meski berhasil menang, Juventus tetap tersingkir karena kalah agresivitas gol tandang saat leg pertama ketika harus mengakui keunggulan Lyon dengan skor 0-1.
Atas kegagalan Juventus melaju ke babak perempat final Liga Champions, jajaran manajemen langsung memutuskan untuk memecat Maurizio Sarri.
Sebagai gantinya, meski terbilang cepat hanya dalam hitungan jam, Juventus menunjuk Andrea Pirlo sebagai pelatih baru mereka.
Baca juga: Tanpa Sebut Nama Sarri, Ronaldo Curhat Setelah Juventus Gugur di Liga Champions
Padahal, Andrea Pirlo sendiri baru saja ditunjuk sebagai pelatih Juventus U-23 sepekan lalu.
Terkait pemecatan Sarri dan penunjukan Pirlo, Direktur Olahraga Juventus, Fabio Paratici, angkat bicara.
Fabio Paratici mengaku timnya sudah ancang-ancang bakal mengganti pelatih sebelum tersingkir dari Liga Champions.
"Kami sudah melakukan evaluasi sebelum hasil kontra Lyon. Kami sudah mengatakan satu pertandingan tidak menentukan masa depan seorang pelatih," kata Paratici dikutip BolaSport dari Sky Sport Italia.
"Evaluasi kami didasarkan pada seluruh musim, bukan hanya satu pertandingan," ucapnya.
"Keputusan penunjukan Pirlo adalah alami dengan gaya bermain Juventus karena dia adalah seseorang yang telah kami tunjuk menjadi bagian tim lebih dari seminggu lalu. Dia memiliki ikatan kuat dengan kami, jadi penunjukan itu terasa alami," ucapnya.
Baca juga: Ucapan Pirlo soal Ronaldo, Juventus, dan Trofi Liga Champions Setahun yang Lalu
"Dalam pikirannya, Pirlo memiliki pendekatan yang sama untuk melatih seperti yang dia lakukan ketika dia bermain," tuturnya.
"Itulah sepak bola dengan kualitas hebat dan kerja keras. Dia ingin mengusulkan jenis sepak bola tertentu, macam tim Eropa yang coba diikuti dan dia sangat meyakinkan dalam penjelasannya kepada kami," katanya.
"Persona seseorang kadang lebih penting daripada sosok profesional, jadi kami tidak meragukan Pirlo sebagai pribadi," ujar Paratici.
Musim ini, Sarri, eks pelatih Chelsea dan Napoli, telah gagal di beberapa kompetisi, seperti Coppa Italia, Piala Super Italia, dan terakhir disingkirkan Lyon di babak 16 besar Liga Champions.
Raihan juara kesembilan Juventus secara berturut-turut tidak mampu menyelamatkan karier Sarri di Turin. (Bonifasius Anggit Putra Pratama)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.