MALAYSIA, KOMPAS.com - Kurniawan Dwi Yulianto punya banyak cerita manis saat bergabung bersama dengan Persebaya Surabaya.
Salah satunya adalah proses negosiasi hingga bergabung yang berjalan sangat singkat.
Legenda timnas Indonesia ini bergabung dengan Persebaya Surabaya pada musim 2003-2004. Namun, dia mengungkapkan Bajul Ijo sudah mulai mendekatinya sejak tahun 1996.
Tak main-main, dia langsung diajak bicara Wali Kota Surabaya sekaligus Ketua Umum saat itu, Sunarto Sumoprawiro atau yang biasa disapa Cak Narto di kalangan bonek.
Baca juga: Tanggapan Tim Dokter Persebaya soal Rancangan Protokol Kesehatan PSSI
"Sebenarnya, sekitar tahun 1996 kalau tidak salah, saya masih di Pelita diundang ke Persebaya datang ke kantor wali kota saat itu, Cak Narto," kata pelatih Sabah FA itu saat ngobrol bareng live Instagram bersama @emosijiwakucom.
"Nah, saya ditawari dan waktu itu sempat ke Surabaya bertemu dengan beliau, tetapi tidak tahu kenapa waktu itu hilang begitu saja," katanya.
Karena merasa tidak ada kejelasan, Kurniawan Dwi Yulianto pun kemudian fokus mengembangkan kariernya.
Hasilnya, dia berhasil membawa PSM Makassar juara Liga Indonesia musim 1999-2000.
Baca juga: Liga 1 Siap Dilanjutkan, Pelatih Persebaya: Surabaya Zona Merah Tua, Apa Boleh Latihan?
Semusim berselang, dia bergabung dengan PSPS Pekanbaru dan di sana mendapatkan panggilan dari Persebaya Surabaya untuk kedua kalinya.
Kali ini, panggilan tersebut datang dari pengurus legendaris Persebaya, Haji Santo, meskipun saat itu Haji Santo tidak menemuinya secara langsung, tetapi diwakilkan oleh Pak Karjono.
Kurniawan Dwi Yulianto mengaku saat itu banyak klub yang mendekati, mulai dari PSS Sleman, PSIS Semarang, hingga Arema.
Bahkan, saat itu dia sempat bersama Uston Nawawi melakukan pembicaraan dengan PSS Sleman hingga deal.
Namun, ada satu hal yang membuatnya tertarik bergabung dengan Persebaya Surabaya.
Baca juga: Kejar Target Juara, Gelandang Muda Persebaya Berharap Liga 1 2020 Dilanjutkan
"Ketika tawaran datang dari Persebaya, saya bilang ke Pak Karjono mengenai komposisi pemain Persebaya. Lalu, kemudian saya bilang, 'Oke saya berangkat ke Surabaya'," katanya.
"Di salah satu hotel di Surabaya kami melakukan negosiasi. Tak sampai 15 menit clear-lah. Sebab, saya merasa tim materi juara dan saya ingin juara lagi setelah di PSM, dan alhamdulillah tercapai," katanya.
Baca juga: PSSI Pecat 8 Orang di Kesekjenan
Keterangan: Artikel ini telah berubah dari versi aslinya dengan ditambahkan sumber wawancara. Redaksi KOMPAS.com meminta maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin telah diciptakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.