KOMPAS.com - Juru taktik asal Italia, Carlo Ancelotti, memilih salah satu di antara Liga Italia dan Liga Inggris yang menurutnya lebih menyenangkan.
Dalam riwayat kepelatihannya, Ancelotti pernah berkarier di dua kompetisi top Eropa tersebut.
Di Liga Italia, dia sempat malang melintang ke sejumlah klub sejak 1995 hingga 2009.
Beberapa klub yang pernah ia tangani di antaranya adalah Reggiana, Parma, Juventus, AC Milan dan Juventus.
Ancelotti sempat hijrah ke liga domestik negara lain sebelum kembali ke Italia pada awal musim 2018-2019 untuk mengarungi Serie A bersama Napoli.
Baca juga: Carlo Ancelotti: Skuad AC Milan 2005 Lebih Baik dibanding 2003 dan 2007
Jeda antara 2009 dan 2018 itu dia isi dengan menjajal beberapa kompetisi top Eropa lainnya, termasuk Liga Inggris.
Ancelotti pertama kali berkarier di Inggris saat menukangi klub asal London Barat, Chelsea.
Pada musim pertamanya (2009/2010), dia berhasil membawa Chelsea merengkuh tiga gelar, yakni juara Liga Inggris, Piala FA dan Community Shield.
Namun, musim keduanya tidak berakhir sesuai harapan. Dia harus puas finis di peringkat kedua klasemen Liga Inggris 2010/2011 dan memilih hengkang ke klub peserta Liga Perancis, Paris Saint-Germain.
Setelah juga sempat melatih Real Madrid dan Bayern Muenchen, saat ini Ancelotti memilih Everton sebagai pelabuhan selanjutnya.
Dia resmi menduduki kursi kepelatihan Everton pada Desember 2019 dan baru melakoni 11 laga dalam gelaran Liga Inggris musim ini.
Baca juga: Carlo Ancelotti Diyakini Bisa Bawa Everton Tampil di Liga Champions
Berdasarkan sepak terjangnya, Ancelotti kemudian memilih Liga Inggris sebagai kompetisi yang dianggap lebih menyenangkan.
Menurut Ancelotti, Liga Inggris memiliki atmosfer yang lebih bersahabat ketimbang Liga Italia.
"Ini lebih menyenangkan (melatih di Liga Inggris), tentu saja. Tak ada banyak tekanan dari para pendukung di sini, dan suasananya lebih baik di Inggris," kata Ancelotti kepada Sky Sports.
"Saya kembali ke Italia setelah sembilan tahun dan tidak banyak perubahan di sana. Tekanannya sama dan banyak kekerasan antar-pendukung," imbuh dia.
"Sepak bola Italia sedang berusaha untuk berubah, tetapi tidak mudah untuk mengubah budaya suatu negara yang sayangnya masih ada kekerasan dan penyerangan," tutur Ancelotti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.