KELANTAN, KOMPAS.com - Sudah dua kali klub Liga Malaysia, Kelantan tak bayar gaji pemain.
Rupanya, sudah dua kali pula, klub ini mendapat ancaman hukuman dari FIFA.
Pada setahun silam, Kelantan berutang pembayaran gaji hingga biaya hukum pada mantan Direktur Tekniknya, Alfredo Carlos Gonzales hingga 235.686 ringgit atau setara dengan Rp 800 jutaan.
Baca juga: Belum Cetak Gol bagi Kelantan FA, Posisi Ferdinand Sinaga Terancam
FIFA bisa menjatuhkan sanksi jika 30 hari lamanya utang itu tak dibayar.
Kini, Kelantan bersua masalah sama dengan mantan pemainnya, Cassio de Jesus.
Saat ini, de Jesus menjadi penggawa klub Liga 1 Indonesia, Barito Putra.
Kelantan mesti membayar 629.620 ringgit atau sekitar Rp 2,1 miliar.
Utang itu harus lunas paling lambat 23 Mei 2020.
Jika tidak, Kelantan tak bisa mendapatkan tanda tangan pemain-pemain incarannya pada jendela transfer musim ini.
Kelantan pun harus menanggung denda akibat utang-utang itu.
Sayangnya, kata Ketua Kelantan Ahmad Muzakkir Hamid, klub tidak punya uang sebanyak itu.
Pandemi corona menghantam keuangan klub.
"Seluruh bisnis pemangku kepentingan kami terhenti dan kami kehilangan sponsor potensial juga," katanya.
Kelantan, kata Ahmad Muzakkir lantas meminta bantuan agar para suporter memberikan donasi untuk pembayaran utang itu.
"Kalau kami gagal membayar utang, akan terjadi hal yang rumit pada klub," ujar Ahmad Muzakkir.
Sementara, Kelantan kini ada di peringkat tujuh Liga Primer Malaysia dengan torehan empat poin dari tiga laga.
Ahmad Muzakkir menambahkan donasi para suporter bisa dikirimkan ke rekening klub di Maybank.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.