PARIS, KOMPAS.com - Penghentian permanen Liga Perancis 2019/2020 membawa konsekuensi bagi Marseille.
Klub asuhan pelatih Andre Villas-Boas ini bertengger di posisi kedua Liga 1.
Paris Saint-Germain menjadi pemuncak klasemen.
Baca juga: Eks Presiden Olympique Marseille Meninggal Setelah Terjangkit Covid-19
Berada di posisi kedua membuat Marseille kembali ke barisan Liga Champions untuk musim berikutnya.
Namun demikian, Andre Villas-Boas malah terkesan cemas.
"Klub dalam kondisi keuangan yang tengah bermasalah," kata mantan pelatih Chelsea pada 2011-2012 ini.
Pencapaian Marseille ke barisan Liga Champions memang mengagumkan.
Pasalnya, Marseille belum pernah lagi mencicipi ketatnya persaingan Liga Champions sejak 2013.
Pada musim 2018/2019, Marseille bercokol di posisi kelima klasemen akhir.
Saat Villas-Boas hadir menggantikan pelatih sebelumnya Rudi Garcia, dirinya mengetahui bahwa Marseille berkantong cekak.
Di Marseille, Villas-Boas terbilang piawai meracik kemampuan pemainnya antara lain Florian Thauvin, Dimitri Payet, kiper Steve Mandanda, Alvaro Gonzalez, dan Dario Benedetto menjadi kesatuan yang kompak dan ampuh di tiap laga.
"Sebetulnya saya suka dan ingin mendampingi Marseille ke Liga Champions," kata pria berusia 42 tahun ini.
Merugi
Sejak dibeli oleh tycoon AS Frank McCourt pada 2016, Marseille dalam laporan keuangannya berada di bawah batas peraturan Financial Fair Play UEFA.
Musim lalu, Marseille merugi 90 juta euro.