Resmi, Bundesliga Akan Kembali pada Paruh Kedua Mei

KOMPAS.com - Bundesliga, kasta tertinggi Liga Jerman, mendapat lampu hijau untuk bergulir kembali pada paruh kedua Mei. Tanggal pasti kick-off masih akan ditentukan di pertemuan DFL, penyelenggara kompetisi.

Beberapa laporan mengutarakan kalau Bundesliga akan kembali pada 15 atau 22 Mei 2020 dengan tanggal kedua dianggap lebih realistis.

Liga Jerman dapat bergulir kembali setelah mendapat persetujuan dari Kanselir Angela Merkel.

Kicker melaporkan bahwa DFL akan mengadakan pertemuan lewat konferensi video bersama para perwakilan klub.

Baca juga: Kolongi Vidic 3 Kali dalam Semenit, Kisah Ravel Morrison di Man United

Mereka akan menentukan detail lebih lanjut mengenai prosedur kelanjutan kompetisi termasuk tanggal-tanggal semifinal dan final Piala Jerman.

Liga Jerman akan menjadi kompetisi pertama di Eropa yang melanjutkan kembali musim 2019-2020.

Sebelum ini, Liga Belanda, Liga Perancis, dan Liga Belgia telah menghentikan musim mereka.

Liga Jerman telah dibekukan sejak medio Mei.

Kebanyakan tim Bundesliga menyisakan sembilan pertandingan lagi dengan Bayern Muenchen berada di puncak klasemen, empat poin di atas Borussia Dortmund.

Rencana kembalinya Bundesliga ini bukan tanpa halangan.

Ada 10 kasus positif virus corona saat DFL mengadakan 1.724 uji Covid-19 ke klub-klub Bundesliga dan Bundesliga 2.

Bundesliga dianggap sebagai liga percontohan bagi kompetisi-kompetisi Eropa lain yang berupaya untuk menjalankan kembali kompetisi.

Baca juga: Sejarah Panjang Michael Jordan dan Dunia Judi di The Last Dance

Premier League, kasta tertinggi Liga Inggris, ingin mengambil pelajaran dari Bundesliga untuk memulai kembali musim mereka.

Akan tetapi, penanganan Covid-19 yang berbeda di kedua negara bisa menghambat rencana tersebut.

Menurut data dari Universitas Johns Hopkins, hingga Rabu (6/5/2020) malam WIB ada 167.239 kasus positif Covid-19 di Jerman dengan 6.993 angka kematian.

Jumlah tersebut masih jauh lebih rendah ketimbang di Inggris yang telah mencatatkan hampir 200.000 kasus positif serta 29.501 kematian.

Angka kematian Inggris merupakan yang tertinggi di Eropa dan kedua tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat.