LONDON, KOMPAS.com - Sedikitnya, hingga kini, ada 7 klub Liga Primer yang menjalankan kebijakan tatkala pandemi corona melanda Inggris.
Baca juga: Tim Buntut Liga Inggris Pertahankan Alasan Rumahkan Pegawai
Chelsea, misalnya, tengah dalam pembicaraan dengan pemain untuk pemotongan gaji 10 persen.
Angka ini lebih rendah ketimbang kebijakan Liga Primer yang memperkenankan klub memangkas hingga 30 persen dari gaji pemain.
Namun, sembari menanti kata putus, klub yang bermarkas di Stadion Stamford Bridge ini justru tengah gencar menjalankan program sosial membantu Pelayanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) memerangi corona.
"Kami berterima kasih kepada tim yang menunjukkan tanggung jawab sosial ikut ambil bagian menghadapi virus corona," kata pernyataan klub.
Sementara itu, Aston Villa justru sudah mencapai kesepakatan pemotongan gaji 25 persen.
Pemotongan berlaku bagi para pemain, pelatih, dan anggota manajemen senior.
Meski begitu, Aston Villa tidak meliburkan pemain dan seluruh stafnya.
"Pemain dan staf kami menunjukkan sikap solider kepada klub-klub yang mengalami masalah finansial selama pandemi corona," kata Kepala Eksekutif Christian Purslow.
Sementara itu, klub Newcastle United dan Norwich City adalah dua klub dari total anggota Liga Primer yang justru meliburkan staf tidak bermain mereka.
Lantas, tiga klub yakni Liverpool, Tottenham, dan Bournemouth awalnya bakal mereduksi gaji para pemain.
Namun, usai mendapat gelontoran kritik, ketiga klub itu berbalik arah.