Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden FIGC: Mereka yang Ingin Serie A Dibatalkan Tak Suka Sepak Bola atau Italia

Kompas.com - 19/04/2020, 13:20 WIB
Farahdilla Puspa,
Nugyasa Laksamana

Tim Redaksi

Sumber AS

KOMPAS.com - Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), Gabriele Gravina, menyebut mereka yang ingin membatalkan kompetisi Serie A sebagai orang-orang yang tidak menyukai sepak bola atau Italia.

Serie A (kompetisi teratas Liga Italia) ditangguhkan sejak 9 Maret 2020 karena pandemi virus corona.

FIGC kemudian telah menyatakan bahwa kompetisi bakal dilanjutkan jika situasi benar-benar aman dan kesehatan para pemain serta ofisial klub terjamin.

Dikutip dari AS, Menteri Olahraga Italia, Vincenzo Spadafora, berharap semua klub Serie A bisa kembali memulai sesi latihan pada 4 Mei mendatang setelah kebijakan lockdown dihentikan oleh pemerintah.

Baca juga: Muncul Harapan Klub Serie A Bisa Berlatih pada 4 Mei 2020

Saat ini, Italia memang masih dalam masa lockdown hingga 3 Mei mendatang.

Hal itu menyebabkan semua klub olahraga termasuk Liga Italia, belum bisa melakukan sesi pelatihan karena semua fasilitas masih ditutup.

"Saya dan Menteri Olahraga Italia sama-sama berharap semua aktivitas bisa kembali dilanjutkan pada 4 Mei 2020 dengan kesehatan semua pihak terjamin," ucap Gabriele Gravina yang dilansir dari AS.

"Ini adalah masa-masa sulit bagi negara, ekonomi, dan sepak bola, yang merupakan salah satu industri paling penting. Kita semua akan menemukan solusi yang tepat untuk masalah ini."

"Mereka yang mengusulkan untuk membatalkan musim ini tidak menyukai sepak bola atau Italia. Saya tetap akan bertahan dan berjuang supaya kompetisi bisa kembali bergulir," imbuh Gravina melanjutkan.

Gabriele Gravina mengatakan pihaknya telah membuat protokol kesehatan yang ketat yang akan disampaikan kepada pemerintah terkait.

Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya menjamin keselematan dan kesehatan semua orang saat Serie A kembali bergulir.

"Kami telah mengembangkan protokol kesehatan yang ketat tapi fleksibel dan akan disampaikan kepada Menteri Olahraga Vincenzo Spadafora serta Menteri Kesehatan Roberto Speranza," kata Gabriele Gravina.

"Butuh tiga pekan memastikan keamanan dan kesehatan semuanya sehingga kompetisi bisa mulai pada akhir Mei atau awal Juni."

Baca juga: Harapan Italia Menang Lawan Corona Terus Mengalir, Serie A Siap Bergulir

"Akan ada periode kontrol untuk memastikan semua orang yang menghadiri pertandingan negatif dari Covid-19. Jika mereka bersih dari pandemi corona, tidak akan ada masalah jarak atau penyebaran virus."

"Saya berharap semuanya bisa bermain di stadion mereka masing-masing. Jika tidak memungkinkan, kami akan mencari solusi alternatif," tutur Gabriele Gravina mengakhiri.

Dihimpun dari worldometers.info, hingga Minggu (19/4/2020) pagi WIB, Italia mencatat 175.925 kasus dengan 23.227 kematian.

Kabar baiknya, 44.927 orang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Statistik tersebut membuat Italia menjadi negara ketiga dengan kasus virus corona tertinggi setelah Amerika Serikat (738.830) dan Spanyol (194.416 kasus).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AS
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Liga Indonesia
Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Xabi Alonso Ucap 'Roma, Roma, Roma', De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Xabi Alonso Ucap "Roma, Roma, Roma", De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Liga Lain
Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia
Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung 'Disidang' Ultras di Olimpico

Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung "Disidang" Ultras di Olimpico

Liga Lain
Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Liga Indonesia
5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

Timnas Indonesia
Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Timnas Indonesia
STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

Timnas Indonesia
Alasan Emi Martinez Tidak Diusir Setelah Kena Kartu Kuning 2 Kali

Alasan Emi Martinez Tidak Diusir Setelah Kena Kartu Kuning 2 Kali

Liga Lain
Berkat Atalanta, Liga Italia Resmi Punya 5 Wakil di Liga Champions 2024-2025

Berkat Atalanta, Liga Italia Resmi Punya 5 Wakil di Liga Champions 2024-2025

Liga Champions
12 Pemain Basket USA di Olimpiade Paris 2024, LeBron James dan Durant Kembali

12 Pemain Basket USA di Olimpiade Paris 2024, LeBron James dan Durant Kembali

Internasional
Reaksi dan Target Pelatih Persib Setelah Pastikan Tiket Championship

Reaksi dan Target Pelatih Persib Setelah Pastikan Tiket Championship

Liga Indonesia
Klopp: Liverpool Kalah dari Atalanta karena Perbedaan Kecepatan

Klopp: Liverpool Kalah dari Atalanta karena Perbedaan Kecepatan

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com