KOMPAS.com - Pria asal Indonesia yang kini melatih Bulu Tangkis Thailand, Rexy Mainaky, membocorkan rahasia di balik jam tangan pintar yang sering dipakai anak didiknya saat bertanding.
Thailand sejatinya menjadi sorotan dalam satu tahun terakhir terutama lewat penampilan ganda putri nomor satu mereka, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai.
Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai diketahui mengenakan jam tangan atau smart watch berwarna putih ketika mereka bertanding di lapangan.
Rupanya, penggunaan jam tangan pintar bagi pebulu tangkis Thailand punya maksud tersendiri.
Baca juga: Bagi Man United, Liverpool Batal Juara Liga Inggris adalah Berkah
Hal itu diungkapkan oleh pelatih asal Indonesia Rexy Mainaky yang sekarang menjabat sebagai Kepala Pelatih Asosiasi Bulu Tangkis Thailand (BAT).
Di bawah kepemimpinan Rexy Mainaky, BAT memang mulai menerapkan penggunaan jam tangan pintar untuk memonitor aktivitas dan rutinitas sang pemain.
Data-data yang tersimpan dalam smart watch tersebut meliputi kegiatan dalam dan luar lapangan, detak jantung, sampai pola tidur tiap pemain.
"Sebagian besar pemain kami diminta untuk menggunakan Polar Watch, sehingga tim kami nanti bisa memantau mereka," ucap Rezy Mainaky dilansir BolaSport dari laman resmi BWF.
Baca juga: Keinginan Kento Momota di Olimpiade Tokyo Selain Bertanding Bulu Tangkis
"Kami bisa membandingkan data yang sekarang dengan data sebelum-sebelumnya,"
"Tim yang memantau selalu mengirimkan hasilnya, saya bisa melihat kemajuan pemain seperti apa dan seberapa besar tekad mereka untuk berlatih keras," imbuhnya.
BAT sendiri saat ini juga sedikit menurunkan intensitas latihan para pemain mereka.
Diketahui, dalam seminggu (enam hari kerja), sesi latihan dilakukan dua kali di mana setiap sesi berdurasi kurang lebih dua jam.
Baca juga: Perjuangan Pemilik Warung Stadion Kanjuruhan di Tengah Pandemi Virus Corona
Menu latihan tetap berjalan seperti biasanya, namun ada satu sesi di hari Selasa dan Jumat khusus untuk membahas latihan teknis.
"Kami ada 10 pelatih dan tiga pelatih fisik. Saya imbau kepada mereka bahwa setiap pelatih menghandle 10 pemain agar latihan pemain tetap bisa berkualitas," ucap Rexy.
"Pemain-pemain kami juga dianjurkan untuk berlatih sendiri seperti dengan memukul shuttlecock ke tembok atau yang mirip seperti itu untuk melatih fokus dan spontanitas mereka,"
"Para pemain harus tetap memegang raket agar mereka tidak kehilangan feel bertanding," imbuh peraih medali emas Olimpaide 1996 itu. (Nestri Yuniardi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.