Enam Direktur Mundur, Posisi Presiden Barcelona Rentan

KOMPAS.com - Barcelona mengalami gejolak di level petinggi klub setelah enam direktur meninggalkan kubu Camp Nou pada Jumat (10/4/2020) pagi WIB. Hal ini menempatkan posisi Presiden Josep Maria Bartomeu dalam posisi rentan.

Emili Rousaud, Enrique Tombas, Silvio Elias, Josep Pont, Maria Teixidor, dan Jordi Calsa mengajukan pengunduran diri karena berbagai alasan termasuk buruknya negosiasi dengan pemain perihal pemangkasan gaji selama krisis korona.

Rousaud adalah sosok utama dalam pergerakan ini. Ia sempat menjabat sebagai wakil presiden Barca sebelum diturunkan pangkatnya oleh Bartomeu lewat sambungan telepon dan tanpa pemberitahuan sebelumnya.

La Vanguardia bahkan mengatakan kalau dalam beberapa hari ke depan akan ada lagi direktur Barcelona yang keluar.

Baca juga: 6 Petinggi Klub Barcelona Mengundurkan Diri

Peraturan Barcelona mengharuskan ada 14 direktur di dewan direksi Barcelona.

Setelah pengunduran diri keenam direktur tersebut, Bartomeu perlu satu orang lagi untuk memenuhi kuota.

Ini pun belum mengambil kemungkinan ada beberapa sosok lagi yang akan meninggalkan sang presiden Barcelona.

Sebagai bentuk pengabdian terakhir ke Barca, keenam direktur ini juga meminta adanya pemilihan lebih cepat agar ada sosok baru di ruang nakhoda klub.

"Sebagai pelayanan terakhir ke klub kami, rekomendasi kami adalah secepat mungkin mengadakan pemilihan setelah situasi memungkinan. Hal ini agar klub dapat menghadapi tantangan-tantangan di masa depan dengan lebih baik lagi," tulis pernyataan mereka, seperti dikutip dari Mundo Deportivo.

Baca juga: Keluar Karantina, Cristiano Ronaldo Latihan di Stadion Madeira

Rezim Bartomeu di Barcelona memang tak pernah sepi dari kontroversi.

Sebanyak 11 dari 21 total direktur telah mengundurkan diri sejak ia menjabat sebagai presiden pada Juli 2015.

Hanya salah satu wakil presiden, Jori Cardoner, yang mempertahankan posisinya di klub.

Josep Maria Bartomeu akan mengakhiri masa mandatnya pada musim panas 2021 setelah menjabat selama dua periode.

Banyak pihak mengharapkan Barcelona akan bisa memilih darah baru pada pemilihan presiden berikut.