Sepakat Potong Gaji, Juventus Dapat Apresiasi dari Presiden FIGC

KOMPAS.com - Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), Gabriele Gravina, mengapresiasi langkah Juventus saat masa mewabahnya virus corona.

Seluruh skuad Juventus dan staf pelatih telah sepakat untuk melakukan pemotongan gaji selama empat bulan.

Hal itu dilakukan untuk membantu keuangan klub selama masa krisis akibat kompetisi yang ditangguhkan karena virus corona.

Kebijakan potong gaji ini membuat Juventus berhemat 90 juta euro atau setara Rp 1,6 triliun dalam neraca keuangan musim 2019-2020.

Langkah Juventus itu pun mendapat apresiasi langsung dari Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), Gabriele Gravina.

Baca juga: Soal Pemotongan Gaji, Douglas Costa Sebut Pemain Juventus Sepakat Bantu Klub

Gravina bahkan mengatakan kebijakan Juventus bisa menjadi contoh bagi semua tim Liga Italia.

"Kesepakatan yang dicapai oleh Juventus adalah contoh untuk seluruh sistem di Liga Italia," kata Gabriele Gravina yang dilansir dari Goal.

"Saya berterima kasih kepada Giorgio Chiellini, rekan setimnya, dan Maurizio Sarri karena mereka menempatkan kepentingan umum dalam diskusi dengan klub."

"Persatuan dan solidaritas di dunia sepak bola merupakan respons hebat pertama terhadap keadaan darurat yang kita alami."

"Masing-masing dari mereka memainkan peran di sini, kita akan membuat sepak bola menjadi lebih kuat," ujar dia.

Sementara itu, pemain Juventus, Douglas Costa, mengatakan semua pemain sepakat bahwa klub tidak seharusnya menanggung semua hal dan bertanggung jawab atas penangguhan kompetisi akibat virus corona.

Baca juga: Cristiano Ronaldo dkk Sepakat Potong Gaji, Juventus "Untung Besar"

"Kami menyadarinya pandemi ini sesuatu yang memengaruhi semua tim dan klub kami tidak bisa disalahkan dan bertanggung jawab atas virus ini," kata Costa.

"Tidak ada yang bisa memprediksi apa yang yang akan terjadi, termasuk kenyataan semua olahraga terhenti saat ini, bukan hanya sepak bola."

Tidak hanya seluruh pemain, pelatih Maurizio Sarri juga telah sepakat gajinya selama empat bulan dipotong.

Kebijakan ini akan berlaku untuk bulan Maret sampai Juni 2020.