TOKYO, KOMPAS.com - Virus corona yang merebak ke Jepang memang memberi dampak yang serius.
Menurut warta laman kyodonews.net, corona sudah membuat kegiatan olahraga di Jepang juga jadi sepi penonton.
Pada 26 Februari 2020, pemerintah Jepang sudah meminta pelaksana Olimpiade Tokyo 2020 mempertimbangkan dampak dari merebaknya virus corona.
Baca juga: Tak Ada Tiket Laga Kandang Dijual oleh Klub Liga Jepang Ini
Pemerintah menyarankan adanya penundaan atau pembatalan kegiatan multicabang olahraga terakbar di dunia itu.
Lantaran imbauan itu, laga bisbol profesional harus dimainkan di stadion tanpa penonton.
Hal yang sama terjadi juga di ajang rugby dan sepak bola.
Langkah
Pelaksana Olimpiade Tokyo 2020, sementara itu, sudah menerapkan berbagai langkah pencegahan virus corona.
Akan ada perarakan obor api Olimpiade Tokyo 2020 yang dimulai pada Kamis (26/3/2020).
Seminggu sebelum perarakan, pelaksana sudah berkoordinasi dengan otoritas prefektur di seluruh Jepang.
Koordinasi ini menyangkut keputusan membuat langkah spesifik terkait pencegahan virus tersebut.
"Saya ingin membawa perarakan ini dengan cara-cara tepat melalui diskusi dengan pemerintah lokal terkait virus tersebut," kata CEO Olimpiade Tokyo 2020 Toshiro Muto.
Menurut Muto, para pelari dan staf akan diukur suhu tubuhnya.
"Kami juga akan memonitor mereka melalui pengecekan kesehatan," ujarnya.
Selain itu, ada juga peraturan yang menempatkan para penonton perarakan di tepi jalan, tanpa bisa berdekatan dengan pembawa obor api.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.