Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disaksikan Penonton Bermasker, Atlet Etiopia Menangi Maraton Tokyo

Kompas.com - 02/03/2020, 16:55 WIB
Josephus Primus

Penulis

Sumber Kyodo News

TOKYO, KOMPAS.com - Perhelatan Maraton Tokyo 2020 tak semeriah seperti setahun silam.

Merebaknya virus corona di Jepang membuat penyelenggara mengeluarkan kebijakan pembatasan-pembatasan.

Laman kyodonews.net, hari ini, menulis, kebijakan itu antara lain membatasi jumlah pelari hanya 200 orang.

Baca juga: Tokyo Marathon 2020 Hanya Diikuti 200 Peserta, Ini Alasannya

Jumlah itu sudah termasuk atlet dengan kursi roda.

Para atlet itu harus memenuhi syarat pernah meraih prestasi olahraga lari.

Lazimnya, sebagaimana setahun silam, Maraton Tokyo atau Tokyo Marathon diikuti oleh 38.000 peserta.

Para peserta berasal dari kategori umum.

Tokyo Marathon 2019.  EPA-EFE/KIYOSHI OTAKIYOSHI OTA Tokyo Marathon 2019. EPA-EFE/KIYOSHI OTA

Mereka mendapatkan kesempatan berlari dari undian yang dilaksanakan panitia.

Bermasker

Waspada Penularan Virus Corona Covid-19KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Waspada Penularan Virus Corona Covid-19

Tak cuma itu, penyelenggara juga membatasi jumlah penonton langsung.

Pada perhelatan setahun silam ada 690.000 penonton menyaksikan di seluruh lintasan lari, sebagian Kota Tokyo.

Saat ini, hanya ada sekitar 72.000 penonton langsung.

"Mereka pun mengenakan masker selama perlombaan berlangsung," tulis media itu.

Ilustrasi virus coronaShutterstock Ilustrasi virus corona

Rekor

Ilustrasi larishutterstock Ilustrasi lari

Maraton Tokyo akhirnya menobatkan juara pertama pria kepada atlet maraton asal Ethiopia, Birhanu Legese.

Halaman:
Sumber Kyodo News
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com