BEIJING, KOMPAS.com - Seorang pebasket asal Perancis yang bermain di Liga Basket China didenda 10.000 yuan.
Pemicunya, tulis laman bangkokpost.com dan antaranews.com, pemain ini tak menatap bendera China tatkala lagu kebangsaan dan pengibaran bendera China tengah berlangsung.
Para pemain anggota Asosiasi Bola Basket China (CBA) memang diwajibkan menatap bendera China saat pengibaran bendera dilakukan bersamaan dengan diperdengarkannya lagu kebangsaan China, Yiyongjun Jinxingqu.
Baca juga: Penggunaan Renminbi, Indonesia-China Terus Lakukan Negosiasi
Pebasket dimaksud adalah Guerschon Yabusele.
Pria ini bermain untuk klub Nanjing Tongxi Monkey King.
Yabusele, dalam tayangan-tayangan media elektronik malahan menundukkan kepala sebelum pertandingan pada Jumat itu dimulai.
Yabusele punya prestasi moncer.
Ia pernah menjadi forward klub NBA Boston Celtics.
Di klub itu, dia bermain dua musim.
Sejauh ini Yabusele tidak berkomentar apa pun.
Sebagaimana diketahui, pemerintah China di masa pemerintahan Xi Jinping gencar mempromosikan patriotisme.
Pada produk hukum China keluaran 2017 termaktub bahwa pemerintah China menghukum siapa pun yang tidak menghormati lagu kebangsaan.
Ancaman hukumannya adalah tiga tahun.
Pro dan kontra
Sejauh ini, ada pihak yang pro dan kontra akan hukuman untuk Yabusele.