JAKARTA, KOMPAS.com - Pertarungan antara Floyd Mayweather Jr vs Conor McGregor yang pernah dilakukukan pada 2017 lalu, ternyata menginspirasi promotor lokal untuk mengadakan event yang sama.
Mayweather adalah seorang petinju, sedangkan McGregor adalah petarung seni bela diri campuran (MMA) yang bergabung di UFC.
Managing Director Mahkota Promotion, Urgyen Rinchen Sim selaku promotor dari petinju juara dunia asal Indonesia, Daud Yordan, mewacanakan petinjunya itu bisa bertarung dengan salah satu petarung MMA terbaik di Indonesia.
Urgyen kemudian menyebut nama Theodorus Ginting, petarung yang rutin tampil dalam ajang One Pride MMA.
"Siapa yang tahu ke depan Daud lawan Theodorus Ginting gitu. Kenapa enggak. Kami bisa buat," ujar Urgyen saat kunjungan Daud Yordan ke Menara Kompas, Jumat (22/11/2019).
Baca juga: Agenda Pertarungan Daud Yordan pada Tahun 2020
Menurut Urgyen, pertarungan antara petinju melawan petarung MMA sebenarnya hanya sekadar pertunjukan semata, bukan untuk membuktikan siapa yang terbaik.
Sebab, ia menilai petarung MMA tidak akan bisa menang melawan petinju jika pertarungannya di dalam ring dan aturan main tinju.
Hal yang sama berlaku sebaliknya. Urgyen menganggap petinju tidak akan bisa menang melawan petarung MMA jika pertarungannya di dalam oktagon.
"Semua punya aturan sendiri. Kecuali kalau mereka berantem di jalan," ucap Urgyen.
"Ya, tergantung negosiasi," ujar Daud menimpali.
Pada 2017, pertarungan Floyd Mayweather Jr vs Conor McGregor menggunakan aturan tinju.
Hasilnya, Mayweather yang ketika itu keluar sebagai pemenang dengan knock out alias KO.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.