Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daud Yordan Kini Tak Mau Lagi Buru-buru Bikin KO Lawan

Kompas.com - 22/11/2019, 20:42 WIB
Alsadad Rudi,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petinju Indonesia, Daud Yordan, baru saja menahbiskan diri sebagai petinju Indonesia pertama yang meraih gelar juara dunia di tiga kelas berbeda.

Terbaru, Daud Yordan meraih gelar juara dunia kelas welter junior versi International Boxing Association (IBA).

Untuk gelar yang terakhir, Daud meraihnya setelah mengalahkan Michael Mokoena (Afrika Selatan), dalam pertarungan yang dihelat di Batu, Jawa Timur, Minggu (17/11/2019).

Pada laga tersebut, Daud dinyatakan menang technical knockout (TKO) atas Mokoena yang diketahui mengalami masalah karena tangan kanannya tidak bisa digerakkan.

Daud sebenarnya bisa memukul KO Mokoena. Sebab sang lawan terlihat sudah tidak berdaya saat laga memasuki ronde keenam.

Saat berkunjung ke Menara Kompas, Jakarta, Jumat (22/11/2019), Daud menceritakan alasannya tak mau terburu-buru menyelesaikan perlawanan Mokoena dengan cara KO.

Daud mengaku dirinya kini memang lebih berhati-hati jika ingin menang KO. Sebab ia juga melihat level lawan yang dihadapi.

"Kalau dulu pengennya KO cepat-cepat. Ada kalanya berhasil, ada kalanya jadi bumerang untuk saya," ucap Daud.

Menurut Daud, kemenangan KO memiliki risiko yang besar. Sebab jika gagal menjatuhkan lawan saat seluruh tenaga sudah terkuras, maka potensi kekalahan juga semakin besar.

Baca juga: Jadi Juara Dunia Tinju Kelas Welter IBA, Daud Yordan Cetak Sejarah

"Karena dengan menargetkan sesuatu yang besar tentu ada risiko besar juga yang harus dihadapi," ujar petinju asal Kalimantan Barat itu.

Beberapa tahun silam, Daud mengatakan dirinya kerap kurang perhitungan saat ingin menang KO atas lawan yang dihadapi.

Karena ego yang masih tinggi, ia kerap menyamakan lawan-lawannya di level dunia dengan lawan saat masih berlaga di level bawah.

"Padahal semakin tinggi level lawan, semakin pintar juga dia mengatur ritme. Jadi sekarang saya mulai dewasa dalam mengatur ritme, dan juga arahan dari pelatih," ucap Daud.

Daud tak hanya merebut gelar juara dunia versi IBA yang lowong. Dia juga berhak atas sabuk juara WBO Oriental.

Dengan hasil ini, sekarang Daud memiliki rekor bertarung 40 kali menang dan 4 kali kalah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Siaran Langsung Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Tayang di TV Nasional

Jadwal Siaran Langsung Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Tayang di TV Nasional

Timnas Indonesia
Indonesia Runner-up Thomas dan Uber Cup 2024, Tetap Juara bagi Ricky Soebagdja

Indonesia Runner-up Thomas dan Uber Cup 2024, Tetap Juara bagi Ricky Soebagdja

Badminton
Indonesia Vs Guinea: Staf Thierry Henry Ada di Barisan Terdepan

Indonesia Vs Guinea: Staf Thierry Henry Ada di Barisan Terdepan

Timnas Indonesia
Bali United Nantikan Championship Series Liga 1 yang Adil bersama VAR

Bali United Nantikan Championship Series Liga 1 yang Adil bersama VAR

Liga Indonesia
Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia Tiba di Tanah Air, Disambut Kalungan Bunga

Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia Tiba di Tanah Air, Disambut Kalungan Bunga

Badminton
Paulo Henrique Lalui Musim Sulit, Tutup Liga 1 dengan Gol buat Persebaya

Paulo Henrique Lalui Musim Sulit, Tutup Liga 1 dengan Gol buat Persebaya

Liga Indonesia
Hasil Timnas U17 Putri Indonesia Vs Filipina: Claudia Scheunemann Cetak Gol, Garuda Pertiwi Tumbang

Hasil Timnas U17 Putri Indonesia Vs Filipina: Claudia Scheunemann Cetak Gol, Garuda Pertiwi Tumbang

Timnas Indonesia
Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

Timnas Indonesia
VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

Liga Indonesia
Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Liga Indonesia
Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Timnas Indonesia
Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Liga Indonesia
4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

Liga Indonesia
Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Liga Italia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com