KOMPAS.com - Seorang pelatih klub junior Italia dipecat setelah membawa anak asuhnya meraih kemenangan telak 27-0 atas lawan mereka. Mengapa bisa demikian?
Hal itu nyata terjadi dan dialami oleh Massimiliano Riccini yang merupakan pelatih tim muda Invicta Sauro.
Riccini dipecat setelah timnya menang 27-0 atas Marina Calcio pada pertandingan kompetisi U-18 di Italia, Sabtu (16/11/2019).
Baca juga: Susunan Pebalap MotoGP 2020 Setelah Repsol Honda Rekrut Alex Marquez
Presiden klub Invicta Sauro, Paolo Brogelli, menyebut alasan pemecatan tersebut karena Riccini dianggap tidak menghormati musuhnya.
Terlebih lagi, menurut Brogelli, laga tersebut merupakan pertandingan junior.
"Kami terkejut dan sangat menyesal ketika mendengar tim muda kami mengalahkan Marina Calcio 27-0."
"Nilai dari tim yang berisi pemain muda dalam sepak bola sangat bertentangan dengan yang terjadi hari ini, musuh seharusnya lebih dihormati, namun hal itu tidak terjadi hari ini," ungkap Brogelli.
Ia juga meminta maaf kepada tim Marina terhadap hasil pertandingan tersebut, sambil mengumumkan pemecatan Massimiliano Riccini.
"Sebagai Presiden, saya meminta maaf kepada tim Marina, saya juga mengumumkan bahwa kami, dalam hal ini direktur klub, menyatakan secara bulat untuk memecat Riccini."
"Pelatih kami memiliki tanggung jawab untuk melatih pemain muda, tapi di atas itu juga mengedukasi mereka, dan itu tidak terjadi hari ini," kata Brogelli.
Riccini memberikan pembelaannya ketika dipecat. Ia merasa tidak bersalah.
"Apa yang harus saya lakukan? Meminta pemain saya membiarkan musuh mencetak gol?" ujarnya.
"Akan lebih memalukan jika kami bermain mengumpan bola dan bermain menahan bola melawan mereka."
Saat pertandingan, Riccini sudah meminta pelatih lawan untuk menghentikan pertandingan pada babak pertama.
Baca juga: Aleix Espargaro Sebut Alex Marquez Layak Berada di Repsol Honda
Namun, pelatih lawan justru tetap meminta pertandingan dilanjutkan.
"Kami sudah unggul enam gol hanya dalam 10 menit, setelah babak pertama usai saya menawarkan pelatih musuh untuk menghentikan pertandingan, tetapi dirinya mengatakan kepada saya untuk melanjutkan permainan," ujar Riccini.
"Itulah yang kami lakukan, hal itu yang seharusnya terjadi pada sepak bola, siapa pun yang mengatakan sebaliknya adalah orang yang munafik."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.