Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikhwal Maraton, IOC Tak Ingin Tinggalkan Tokyo

Kompas.com - 30/10/2019, 17:53 WIB
Josephus Primus

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Komite Olimpiade Internasional (IOC) tak ingin meninggalkan maraton berkenaan dengan perhelatan Olimpiade 2020 Tokyo.

Namun begitu, IOC memerlukan konsensus.

Baca juga: Siasat Salju Sambut Olimpiade Tokyo

Laman antaranews.com menulis, keputusan memindahkan lokasi maraton ke Sapporo tampaknya akan terwujudkan.

Ketua Komisi Koordinasi IOC John Coates mengatakan pihaknya memerlukan konsensus pengertian dari masyarakat Tokyo mengenai pemindahan itu.

Medali Olimpiade Tokyo yang dibuat dari limbah elektronik. 6 juta di antaranya adalah limbah ponsel lawas yang diperoleh dari NTT DoCoMo.Engaget Medali Olimpiade Tokyo yang dibuat dari limbah elektronik. 6 juta di antaranya adalah limbah ponsel lawas yang diperoleh dari NTT DoCoMo.

Beberapa pekan lalu, ide pindah ke Sappora mengemuka.

Pasalnya, ada kekhawatiran bahwa saat perhelatan Olimpiade, udara di Tokyo lebih panas.

"Kami berutang kepada masyarakat Tokyo untuk memastikan mereka mendapat pengerahan sepenuhnya," kata Coates.

Turis di area penyelenggaraan Sapporo Snow Festival ke-70 di Odori Park, Kota Sapporo, Prefektur Hokkaido, Jepang, Senin (11/2/2019). Sapporo Snow Festival merupakan acara musim dingin tahunan yang digelar di Kota Sapporo.KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Turis di area penyelenggaraan Sapporo Snow Festival ke-70 di Odori Park, Kota Sapporo, Prefektur Hokkaido, Jepang, Senin (11/2/2019). Sapporo Snow Festival merupakan acara musim dingin tahunan yang digelar di Kota Sapporo.

Sementara itu, warta Los Angeles Times mewartakan bahwa para pejabat Tokyo berang dengan keputusan para pemimpin Olimpiade itu.

Buktinya, Gubernur Tokyo Yuriko Koike memberi respons singkat.

"Sangat terkejut mengetahui perubahan arah yang tiba-tiba ini," katanya.

Z102TongRo Images Inc Z102

Sementara, pada Selasa, anggota partai politik Koike menggelar konferensi pers.

"Pemindahan akan menghabiskan biaya sekitar 310 juta dollar AS," katanya.

Pahatan es berbentuk Helsinksi Cathedral di area acara Sapporo Snow Festival 2019 di Odori Park, Kota Sapporo, Prefektur Hokkaido, Jepang, Senin (11/2/2019).KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Pahatan es berbentuk Helsinksi Cathedral di area acara Sapporo Snow Festival 2019 di Odori Park, Kota Sapporo, Prefektur Hokkaido, Jepang, Senin (11/2/2019).

Sementara itu, anggota legislatif metropolitan Taro Shirato mengatakan IOC tidak mempertimbangkan para atlet atau penonton yang sudah membeli tiket dan menanti event maraton ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com